Inibaru.id – Orang yang berasal dari luar wilayah Boyolali, Jawa Tengah, mungkin nggak akan menyadari keberadaan Sumur Umum Kridanggo. Maklum, sumur ini nyempil di sebuah taman kecil berbentuk segitiga dengan patung tangan membawa bola berukuran besar di bagian timur Simpang Lima Boyolali. Padahal, sumur yang terkesan biasa saja ini kaya akan nilai sejarah karena sudah berusia lebih dari seabad.
Berada persis di bawah penanda arah jalan kamu bisa menemukan Sumur Umum Kridanggo dengan adanya kerekan timba yang digantung di mistar dengan bentuk mirip gawang dengan ukuran lebih mini. Terdapat potongan jeriken yang dijadikan pengganti ember di ujung tali kerekan untuk mengambil air. Kamu juga bisa menemukan sejumlah pipa yang menandakan kalau sumur itu masih dipenuhi air.
Realitanya, air dari sumur yang berwarna jernih dan bersih itu masih dipakai oleh sejumlah pedagang yang ada di sekitar Simpang Lima Boyolali. Konon, saat musim kemarau sekalipun, air di sumur tersebut tetap melimpah, Millens.
Kalau menurut warga setempat, Sumur Umum Kridanggo dibangun pada masa penjajahan Belanda, tepatnya pada 1920-an di kala Bupati KRMT Suronagoro memerintah wilayah Boyolali. Hal ini diceritakan langsung oleh putra dari Suronagoro, yaitu Soerjoagoest.

Berusia lebih dari 88 tahun, laki-laki yang kerap disapa dengan sebutan Pak Agus ini menceritakan bahwa ayahnya menjabat sebagai Bupati Boyolali pda 1922 sampa 1940. Khusus untuk Sumur Umum Kridanggo, ayahnya memerintahkan pembangunan sumur tersebut pada 1923.
“Alasannya dibangun sumur tersebut agar jadi sumber air bagi masyarakat setempat. Konon dulu sampai meminta orang pintar untuk mencari titik sumber air terbaik. Pas ketemu, lalu digali secara manual selama dua hari dan keluar airnya,” ucap Agus sebagaimana dinukil dari Espos, Kamis (5/12/2024).
Selain Sumur Umum Kridanggo, ada juga sumur lain yang dibangun atas perintah Suronagoro, yaitu Sumur Umum di Kampung Sumberlerak, Siswodipuran. Tapi, lokasi Sumur Umum Kridanggo yang ada di pusat ikon Boyolali membuatnya jadi lebih populer.
“Jika dibandingkan dengan Sumur Umum Sumberlerak, airnya lebih melimpah di sini. Tapi terkadang untuk mengambil air di sini harus antre. Kalau antrenya terlalu banyak, sebagian warga bergeser ke Sumberlerak,” jelasnya.
Siapa sangka ya, Millens, ternyata Sumur Umum Kridanggo yang ada di Simpang Lima Boyolali usianya sudah lebih dari seabad. Semoga saja sumber air di sana selalu melimpah, ya? (Arie Widodo/E05)