Inibaru.id - Istilah fast beauty kini semakin sering dibicarakan di media sosial. Istilah ini mengacu pada produksi dan konsumsi produk kecantikan yang cepat, mirip dengan konsep fast fashion. Dalam dunia fast beauty, produk kecantikan baru dirilis secara terus-menerus untuk menarik perhatian konsumen dengan berbagai inovasi, tren, dan promosi yang agresif.
Namun, di balik daya tariknya, fast beauty menyimpan berbagai dampak negatif, terutama terhadap lingkungan dan perilaku konsumsi.
1. Konsumerisme Berlebihan
Tren ini mendorong konsumen untuk terus membeli produk baru meskipun mereka belum menyelesaikan produk yang sudah dimiliki. Siklus perilisan produk yang cepat menciptakan ilusi kebutuhan baru yang nggak selalu benar-benar diperlukan, sehingga meningkatkan pola konsumsi berlebihan.
Banyak yang menempuh jalan "mudah" dalam pengenalan produk dengan bekerjasama dengan para influencer kecantikan. Popularitas para influencer menjadikan tren ini semakin meluas.
2. Nggak Ramah Lingkungan
Sebagian besar produk fast beauty menggunakan bahan baku yang sulit terurai, seperti plastik, untuk kemasan. Selain itu, proses produksi yang cepat sering kali tidak mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan, seperti penggunaan bahan kimia yang dapat mencemari air dan tanah.
3. Peningkatan Limbah Plastik
Kemasan produk kecantikan sering kali tidak dapat didaur ulang dengan mudah, terutama jika terdiri dari berbagai material campuran. Akibatnya, sampah dari fast beauty semakin menumpuk, berkontribusi pada krisis limbah plastik global.
4. Kualitas Produk yang Dipertanyakan
Karena fokusnya adalah pada kecepatan produksi, kualitas produk sering kali nggak menjadi prioritas utama. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan kulit konsumen jika produk yang digunakan nggak aman atau nggak efektif.
Menghadapi Fast Beauty
Untuk mengurangi dampak negatif dari fast beauty, konsumen dapat mengambil langkah-langkah seperti:
- Memprioritaskan kualitas daripada kuantitas saat membeli produk kecantikan.
- Mendukung merek yang memiliki komitmen terhadap keberlanjutan dan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang.
- Menggunakan produk hingga habis sebelum membeli yang baru.
- Mengurangi keinginan untuk mengikuti setiap tren kecantikan yang muncul.
Meskipun menarik, fast beauty seharusnya tidak menjadi gaya hidup yang diadopsi tanpa mempertimbangkan dampaknya.
Dengan menjadi konsumen yang bijak, kita dapat tetap menjaga kecantikan tanpa mengorbankan lingkungan dan keseimbangan hidup. Yuk, hindari fast beauty untuk bumi yang lebih sehat dan cantik, Millens. (Siti Zumrokhatun/E05)