Inibaru.id – Temulawak dikenal sebagai salah satu rempah yang sering dijadikan jamu atau minuman tradisional. Rasa dan aromanya khas sehingga disukai banyak orang. Nah, khusus untuk olahan minuman temulawak, ada lo jenama sari temulawak legendaris dari Banyuwangi, Jawa Timur bernama PL Hawai.
Pada dekade 1980-an sampai 1990-an, sari temulawak PL Hawai populer di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Bali. Kala itu, minuman ini pasti tersaji di acara hajatan seperti pernikahan, acara pemerintahan, atau bahkan disandingkan di meja ruang tamu saat Hari Raya Idulfitri. Memang, kini popularitasnya semakin menurun karena digempur minuman-minuman modern, tapi, sari temulawak masih memiliki pasarnya sendiri.
Khusus untuk jenama PL Hawai ini, sang pengusaha, Rony Hendra Setiadi punya cerita. Laki-laki berusia 44 tahun ini mengaku mewarisi usaha ini dari ayahnya Boedijanto sejak tutup usia pada 2003 silam. Nah, sang ayah ternyata juga mewarisi usaha ini dari pendiri PL Hawai, Liem Jun Koen.
Pabrik minuman ini bisa kamu temukan di Jalan Dokter Soetomo 67 Banyuwangi dan sudah eksis sejak 1960. Kabarnya, pada saat kali pertama berdiri, pabrik ini dicap sebagai pabrik minuman berkarbonasi yang cukup modern karena sudah memakai mesin khusus yang mencampurkan cairan dengan karbondioksida.
Popularitas sari temulawak cepat meningkat karena orang Indonesia terbiasa mengonsumsi jamu dengan rasa yang nggak jauh beda. Apa lagi, pada masa itu, minuman berkarbonasi impor juga masih belum banyak ditemukan. PL Hawai bahkan semakin sukses semenjak mengeluarkan varian minuman lain seperti limun atau yang juga dikenal sebagai orson serta minuman teh melati.
Sayangnya, kini tinggal sari temulawak dan limun yang diproduksi oleh pabrik ini. Meski begitu, produknya masih tetap laris. Bahkan, banyak orang yang menyebut bentuk kemasan minuman PL Hawai yang masih sama semenjak kali pertama berdiri membuatnya seperti jadi minuman legendaris.
“Mungkin karena inilah (bentuk kemasan yang masih sama), minuman temulawak tetap langgeng dan bertahan sampai saat ini,” ungkap Rony, November 2021.
Baca Juga:
Sisa Kuliner Zaman Kolonial yang Masih Eksis di Pekalongan: Softdrink Zadul Limun OrientalOmong-omong ya, khusus untuk minuman sari temulawak PL Hawai, botolnya masih berwarna hijau yang pendek dengan isi 320 mililiter. Tempelan kertas berwarna kuning pada botol tersebut bergambar temulawak dengan ruas enam jari.
Kini, setiap pekannya pabrik PL Hawai hanya memproduksi minuman sebanyak 250 krat atau sekitar 6.000 botol saja setiap pekan. Jumlahnya menurun drastis dari saat dekade 1990-an yang mencapai 1.000 krat – 1.500 krat per minggu. Meski begitu, setiap kali menjelang Lebaran, biasanya bakal ada pesanan khusus yang membuat mereka harus memproduksi lebih banyak.
Sudah pernah mencoba sari temulawak PL Hawai yang melegenda, Millens? (Jaw/IB09/E05)