Inibaru.id – Di media sosial viral unggahan yang menyebut program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan sejumlah beasiswa lainnya bakal terkena dampak efisiensi anggaran pemerintah. Hal ini tentu saja bikin kontroversi karena selama ini ada cukup banyak mahasiswa kurang mampu yang menggantungkan program tersebut untuk menempuh pendidikan tinggi.
Nggak hanya ratusan ribu mahasiswa yang terancam jika sampai program KIP-K dan sejumlah beasiswa lainnya pada akhirnya dikurangi, anak-anak muda lain yang bermimpi untuk masuk ke perguruan tinggi dan berharap pada program-program tersebut juga.
Untungnya, di tengah semakin tingginya polemik yang muncul akibat rencana efisiensi anggaran ini, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan kalau program KIP-K dan program-program lainnya nggak jadi kena efisiensi angran.
“Beasiswa nggak kena efisiensi. Kami kembalikan ke pagu semula, yaitu Rp14,698 triliun. Saat ada rencana efisiensi oleh Ditjen Anggaran, angkanya jadi Rp1,319 triliun tapi kami pastikan tetap kembali ke pagu semula karena masuk kategori yang nggak kena efisiensi anggaran,” Tegas Satryo tatkala melakukan rapat kerja bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Jakarta pada Rabu (12/2/2025).
![Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro memastikan beasiswa nggak kena efisiensi anggaran. (FTnews)](/_next/image?url=https%3A%2F%2Fredaksi.inibaru.id%2Fmedia%2F37661%2Flarge%2Fnormal%2Fb135a0a0-d0ab-406e-86be-3264111d7d5e__large.jpeg&w=3840&q=75)
Selain KIP-K, program lain yang dia pastikan nggak akan terkena efisiensi andalan adalah Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dan sejumlah beasiswa lain untuk dosen dan mahasiswa dalam maupun luar negeri.
Alasan mengapa pada akhirnya program-program beasiswa tersebut nggak bakal kena efisiensi adalah karena Kemendikti Saintek nggak pengin lebih dari 600 ribu mahassiwa penerima KIP-K putus kuliah. Mereka juga nggak pengin pendaftar program tersebut untuk tahun ajaran baru nanti pada akhirnya nggak bisa masuk kuliah.
Lantas, anggaran mana yang akhirnya kena efisiensi anggaran di kementeriannya? Dia pun memastikan bahwa yang kena nantinya adalah belanja perjalanan dinas, belanja modal yang nggak mendesak, serta belanja barang. Sebagai contoh, belanja perjalanan dinas dan belanja barang bakal kena efisiensi sampai 43 persen.
Meski begitu, pihak Kemendikti Saintek nggak benar-benar saklek harus melakukan efisiensi sampai sebesar Rp14,3 triliun dari pagu awal Rp56,607 triliun. Mereka masih berusaha agar efisiensi anggarannya hanya akan memotong Rp6,78 triliun. Alasannya, ada sejumlah program prioritas yang mereka anggap masih penting dan sebaiknya nggak kena pemotongan.
Yap, semoga saja apa yang diungkap Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro ini benar-benar terlaksana ya, Millens, jadi program KIP-K dan beasiswa lain tetap dipertahankan dan masih banyak generasi muda yang bakal tetap mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi. Setuju? (Arie Widodo/E05)