Inibaru.id – Kamu mungkin saja pernah membeli cukup banyak barang padahal barang-barang itu sebenarnya nggak terlalu kamu butuhkan. Terkadang, beberapa orang juga bisa membeli beberapa barang dengan merek yang berbeda meskipun sebenarnya barang-barang tersebut sama saja.
Dalam dunia psikologi, perilaku demikian disebut sebagai impulse buying. Pijarpsikologi.org (3/6/2017) menulis, banyak orang yang menganggap belanja barang yang nggak sesuai dengan kebutuhan ini sebagai pelampiasan emosi. Namun, menurut pakar kesehatan, hal ini sebenarnya disebabkan tindakan tanpa pertimbangan yang matang dan dilakukan secara tiba-tiba.
Ada sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang melakukan impulse buying, Millens. Berikut beberapa di antaranya.
Faktor Lingkungan Belanja
Jika tempatmu berbelanja memiliki penataan ruang yang baik, luas, mampu menyediakan tampilan produk yang baik, hingga menyediakan aroma yang menyenangkan, bisa jadi kamu akan lebih mudah melakukan impulse buying saat berbelanja.
Faktor Kepribadian
Jika kamu memang tergolong dalam pribadi yang mementingkan citra atau penampilan, perilaku impulse buying sangat berpotensi terjadi. Penelitian membuktikan, mereka yang nggak memiliki rasa percaya diri atau suasana hati yang baik cenderung ingin melepaskan emosi dengan melakukan impulse buying.
Faktor Produk, Gender, dan Aspek Budaya
Kemasan produk memang dibuat sedemikian rupa agar kamu tertarik untuk membelinya. Selain itu, untuk faktor gender, pria memang cenderung melakukan impulse buying demi membeli barang yang bisa mendukung aktivitas sehari-hari, sedangkan wanita cenderung melakukan impulse buying untuk mendapatkan barang-barang yang bisa menjadi ajang ekspresi diri.
Khusus untuk aspek budaya, masyarakat Asia yang memiliki budaya kolektif rupanya lebih rentan untuk melakukan impulse buying.
Siapa nih sobat Millens yang sering tiba-tiba membeli banyak barang yang sebenarnya nggak dibutuhkan? Hayo, ngaku deh. (IB09/E04)