Inibaru.id – Pada masa usia dini, anak mengalami masa keemasan atau yang biasa disebut dengan masa golden age. Di usia tersebut, anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai macam bentuk rangsangan.
Betewe kamu tahu nggak masa golden age ini hanya terjadi saat anak baru lahir sampai anak berusia enam tahun? Saat itulah, anak mampu mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosio-emosional, agama, serta moral dan etika. Masa ini nggak bakal terulang lagi, Millens.
Omong-omong pendidikan anak pada usia ini lebih cocok dengan pola pembelajaran yang banyak melibatkan aktivitas motorik. Jadi, anak juga dilibatkan dalam kegiatannya, sehingga secara bertahap nantinya dapat memahami apa yang diberikan.
Memperkenalkan Pertunjukan Seni Kepada Anak
Salah satu pendidikan yang dianggap cocok bagi anak dengan usia dini adalah menonton pertunjukan seni. Kegiatan ini dipercaya bisa bermanfaat untuk tumbuh kembang psikologis anak. Soalnya, melalui pertunjukan seni, anak memerhatikan jalan cerita dan mengamati lakon yang dimainkan.
Nggak hanya itu, menurut seorang psikolog anak bernama Vera Hadiwidjojo, secara nggak langsung anak dapat meningkatkan pengetahuan literasi, empati, kesusastraan, dan toleransi kepada emosi saat menonton sebuah pertujukan seni.
Setelah menonton pertunjukan seni, ada kemungkinan anak juga bakal tertarik untuk bermain peran di sekolah. Hal ini tentu saja baik karena dapat melatih rasa kepercayaan dalam diri anak sekaligus meningkatkan kemampuan bersosialisasi mereka.
Baca Juga:
Renjana Badut-Badut Pesta di Kota LunpiaSelain Vera Hadiwidjojo, seorang konselor diagnostik bernama Hannah S. Matthew juga mengungkapkan dampak positif dari memperkenalkan pertunjukan seni terhadap anak. Ia mengungkapkan bahwa kemampuan bicara, membaca, dan menulis anak akan meningkat dengan mengikuti seni pertunjukan secara langsung.
Melalui pertunjukan seni, anak akan belajar bicara dengan dialog, menghafal kata-kata, atau kalimat singkat yang bisa menjadi media untuk mereka memperkaya kosa kata mereka.
Lebih dari itu, melalui pertunjukan seni, anak dapat mengembangkan keterampilan pra-akademiknya. Soalnya, saat bermain peran, termasuk menyanyi dan menari, seluruh panca indera dan bagian otaknya dilibatkan. Hal ini dapat merangsang daya ingat anak serta meningkatkan kecerdasannya.
Jadi, kalau kamu melihat seorang anak senang bercermin sambil memainkan mimik dan meniru suara dari orang atau tokoh-tokoh kartun idolanya, bisa jadi mereka sebenarnya tertarik dengan dunia seni peran atau pertunjukkan. Jangan ragu deh untuk mengajak mereka menonton sebuah pertunjukan seni.
Ingat ya, pertunjukan atau hiburan yang anak tonton nanti yang bersifat edukatif. Jadi, mereka bakal menyerap banyak hal positif saat menyaksikannya secara langsung, Millens. (Ber, Obs/IB32/E07)