Inibaru.id – Dalam beberapa waktu belakangan, cuaca di Indonesia perlahan berganti dari musim kemarau ke musim hujan. Prediksi bahwa musim kemarau 2024 yang lebih basah dari tahun-tahun sebelumnya pun terbukti. Tapi, belakangan muncul prediksi cuaca lainnya, yaitu La Nina diperkirakan berangsur lebih lama dari perkiraan sebelumnya, tepatnya sampai Maret 2025.
Pihak yang mengeluarkan prediksi cuaca ini adalah Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS (NOAA). Dalam rilisan mereka yang dibuat pada Senin (14/10/2024), diungkap bahwa selain pada September sampai November 2024, fenomena alam ini diperkirakan bakal terus terjadi sampai Januari-Maret 2025.
FYI aja nih, dampak dari La Nina adalah membuat suhu permukaan laut, khususnya di Samudra Pasifik jadi lebih rendah dari normal. Hal ini kemudian memberikan dampak pada cuaca di berbagai negara di seluruh dunia, termasuk negara-negara di kawasan tropis yang nggak jauh dari Samudra Pasifik seperti Indonesia.
Nggak hanya NOAA yang memperkirakan hal ini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Indonesia juga setali tiga uang. Apalagi, data BMKG mengungkap bahwa sejak Agustus sampai Oktober 2024, suhu permukaan laut di Samudra Pasifik memang terus mendingin. Kondisi ini bahkan bisa terus terjadi sampai awal tahun depan.
“Fenomena La Nina memang terjadi di Samudra Pasifik, tapi dampaknya akan dirasakan secara global, termasuk di Indonesia. Secara umum, yang paling terasa di Tanah Air adalah curah hujan bulanan dan musiman,” ucap Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Asopaheluw sebagaimana dilansir dari Kompas, Senin (21/10).
Pada Juni, Juli dan Agustus tahun ini misalnya, curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia cenderung meningkat. Padahal, pada bulan-bulan tersebut adalah puncak musim kemarau yang biasanya sangat kering.
Pada periode yang sedang kita lalui sekarang, yaitu September, Oktober, dan November, curah hujan di wilayah tengah dan timur juga meningkat. Di wilayah yang sama, curah hujan bahkan bisa semakin meningkat dari Desember 2024 sampai Maret 2025 nanti, Millens
“Peningkatan curah hujan saat fenomena alam La Nina biasanya sampai 20-40 persen lebih tinggi dari biasanya,” lanjut Ardhasena.
Lantas, bagaimana dengan curah hujan di wilayah barat dan tengah Indonesia? Untungnya, menurut Ardhasena, pada masa puncak musim hujan, fenomena alam ini nggak bakal menyebabkan peningkatan curah hujan di sana.
Hm, apapun itu, karena curah hujan pada musim hujan di Tanah Air biasanya tinggi dan membuat banyak wilayah bisa sampai terkena banjir atau bencana alam lainnya, kita harus tetap waspada, Millens! (Arie Widodo/E10)