Inibaru.id – Libur panjang selama Lebaran adalah jeda yang cukup untuk healing dari aktivitas padat kita sepanjang tahun. Kita begitu menikmatinya. Maka, saat masa liburan berakhir, hati kita sedih, tubuh enggan bergerak, bahkan insomnia mendera sehari sebelum kembali bekerja.
Kamu mengalaminya? Kalau iya, bisa jadi kamu mengidap Post-holiday Blues. Sindrom pasca-liburan yang biasanya muncul menjelang berakhirnya masa liburan ini ditandai dengan munculnya berbagai perasaan negatif laiknya mengidap gangguan emosi atau kecemasan.
Baca Juga:
Tips Aman Bawa Uang Tunai saat LiburanBeberapa perasaan yang mungkin muncul adalah gangguan tidur, kesulitan berkonsentrasi, merasa kelelahan, cemas, dan mengalami kesedihan terus-menerus. Kondisi tersebut biasanya muncul karena kamu harus mengakhiri kebahagiaan liburan dengan rutinitas yang biasanya melelahkan.
Dikutip dari Healthline, orang-orang yang mengalami post-holiday blues cenderung nggak bersemangat menjalani rutinitas. Produktivitas dalam bekerja pun terganggu, sehingga pekerjaan terbengkalai.
Penyebab Post-holiday Blues
Better Up menyebutkan, post-holiday blues biasanya terjadi karena beberapa penyebab berikut:
1. Perubahan suasana
Suasana liburan dengan rutinitas bekerja tentu saja berbeda. Nah, perbedaan suasana, termasuk di dalamnya pola keseharian ini nggak jarang menimbulkan perasaan stres atau depresi. Inilah yang dialami orang yang harus kembali ke rutinitas setelah liburan panjang.
Baca Juga:
Mengapa AC Rumah Nggak Lagi Dingin?2. Financial stress
Mudik adalah aktivitas yang menguras tabungan. Kita harus beli tiket, bawa oleh-oleh, kasih angpau ke keponakan, dan lain-lain. Maka, terjadilah financial stress, yang berujung pada post-holiday blues.
3. Perasaan kehilangan
Kamu yang selama berlibur atau mudik dikelilingi keluarga, kerabat, teman, dan orang-orang tersayang, harus berpamitan untuk kembali menjalani rutinitas di tanah rantau. Hm, sedih bukan? Nah, rasa kehilangan inilah yang memicu sindrom pasca-liburan.
Mengantisipasi Post-holiday Blues
Dikutip dari Psychology Today, untuk mengantisipasi post-holiday blues atau mengatasi agar sindrom itu nggak berlangsung terus-menerus, kamu perlu melakukan hal-hal berikut ini!
1. Beraktivitas di luar rutinitas
Kendati liburan telah usai, bukan berarti kamu nggak bisa bersenang-senang. Jangan terjebak dengan rutinitas yang monoton. Maka, bikinlah rencana aktivitas di luar rutinitas yang bisa kamu lakukan, mulai dari berjalan memutari kompleks rumah, makan di luar, memasak, atau berolahraga ringan.
Pastikan perasaan malas nggak membelenggumu. Jangan menghabiskan waktu terlalu lama untuk duduk melamun atau bersila di depan televisi untuk menyaksikan acara favorit. Mulailah dengan menggerakkan tubuh dengan berolahraga agar tubuh memproduksi endorfin.
2. Berbicara dengan sahabat
Kalau kamu tipe orang yang mendapatkan energi positif dari orang lain, telponlah sahabatmu. Kalau dekat, menginaplah di rumahnya lalu minta dia mendengarkan keluhanmu. Kamu juga bisa menanyakan kabar atau mendengar ceritanya. Yakinlah, ini akan membantu.
3. Menghindari menonton konten tentang liburan
Untuk sementara waktu, hindarilah menonton konten-konten yang berhubungan dengan liburan. Selain itu, jauhkan pula brosur atau tiket promo liburan yang diyakini bakal memicu munculnya post-holiday blues. Kalau perlu, detoks medsos dan uninstall aplikasi pembelian tiket atau hotel juga bisa.
Liburan seharusnya menjadi momen untuk rehat dan mengembalikan energi biar lebih ringan saat menjalani hari-hari sibuk setelahnya. Kalau habis liburan justru bikin perasaan runyam nggak keruan, bisa jadi ada yang salah dengan hatimu. Atau, mungkin juga rutinitasmu yang perlu direvisi. (Siti Khatijah/E07)