Inibaru.id - Fenomena gerhana matahari total akan terjadi pada Selasa (2/7). Gerhana matahari total terjadi saat posisi matahari, bulan, bumi berada dalam satu garis lurus, sehingga cahaya matahari tertutup sepenuhnya oleh bayangan bulan. Sayangnya peristiwa langka ini nggak bisa disaksikan di Indonesia.
Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Garis Waktu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bambang Setiyo Prayitno mengatakan dalam siaran persnya bahwa gerhana matahari akan melintasi sebagian Samudera Pasifik bagian Selatan, Chili bagian tengah dan Argentina bagian Tengah.
"Gerhana Matahari Sebagian akan dapat terlihat di sebagian besar Samudera Pasifik bagian Selatan dan Amerika Selatan bagian Barat," tambahnya seperti yang dimuat tribunnews.com, Selasa (2/7).
Menurutnya, gerhana matahari sebagian akan dimulai pada pukul 16.55.13 UTC atau 22.55.13 WIB di Indonesia. Puncaknya, gerhana matahari total akan terjadi pada pukul 02.22.57 WIB dan berakhir pada 04.50.34 WIB. Itu berarti pengamat di wilayah Indonesia nggak bisa mendapati gerhana matahari total, Millens!
Eits, nggak perlu kecewa ya karena nggak bisa lihat langsung fenomena ini. Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin mengatakan, gerhana matahari akan kembali terjadi di akhir tahun 2019 lo.
Tepatnya 26 Desember 2019, Indonesia akan mengalami fenomena gerhana matahari cincin yang akan melewati Sinabung, Sibolga, Padang Sidempuan, Siak, Duri, Pedang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Kalimantan Timur bagian utara, dan Kalimantan Utara bagian selatan. Sudah nggak sabar kan, Millens? (IB27/E05)