Inibaru.id – Pandemi yang membelenggu dunia selama dua tahun terakhir telah memunculkan trauma di kalangan banyak orang. Namun, kondisi yang mengakibatkan kematian jutaan jiwa ini rupanya juga membuat kita belajar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Salah satu wujud dari usaha menjaga kelestarian itu adalah dengan bermunculannya label “berkelanjutan” dalam banyak hal, mulai dari fesyen, kuliner, hingga yang saat ini tengah digemari adalah liburan berkelanjutan atau secara internasional kerap disebut sustainable travel. Apakah itu?
Sustainable travel adalah bagian dari gaya hidup berkelanjutan (sustainable lifestyle) yang kian berkembang selama pandemi.
Secara garis besar, sustainable travel bisa diterjemahkan sebagai jalan-jalan ramah lingkungan. Tujuan utamanya adalah menjaga tempat wisata agar tetap bisa diwariskan ke anak cucu.
Kita tahu bahwa eksploitasi tempat wisata acap nggak memedulikan alam atau budaya setempat. Nah, sustainable travel hadir sebagai antitesisnya, karena traveling nggak hanya dimaksudkan untuk membuat kita bahagia, tapi juga memberi manfaat pada tempat-tempat yang kita kunjungi.
Gimana Menerapkan Sustainable Travel?
Para pelancong yang menerapkan sustainable travel umumnya memilih tempat wisata yang memungkinan mereka untuk bersinggungan langsung dengan masyarakat, adat, budaya, atau tradisi setempat dengan tujuan untuk mengenal, melindungi, dan memunculkan peluang pada masa depan.
Untuk menerapkan aktivitas ramah lingkungan tersebut, kita harus berpikir gimana cara traveling yang lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat setempat. Apa saja kegiatan yang bisa dilakukan?
1. Naik Sepeda atau Transportasi Umum
Transportasi umum seperti kereta, bus, atau kapal adalah pilihan yang lebih ramah lingkungan dibanding mobil atau pesawat terbang. Jika memungkinkan, gunakan sepeda untuk mengunjungi tempat-tempat di sekitar destinasi.
2. Pilih Akomodasi Ramah Lingkungan
Pilih akomodasi yang ramah lingkungan seperti hostel yang menggunakan energi terbarukan atau hotel yang memakai produk pembersih yang lebih ramah lingkungan.
3. Menikmati Makanan Lokal
Saat traveling, pastikan untuk mencoba makanan lokal dan sebisa mungkin memilih yang organik untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
4. Tidak Membuang Sampah Sembarangan
Jangan membuang sampah sembarangan dan pastikan untuk meletakkannya pada tempat yang tepat kalau ada pemisahan antara sampah organik dengan anorganik. Selain itu, sebisa mungkin hindari penggunaan produk plastik sekali pakai seperti sedotan atau tas belanja.
5. Berkunjung dengan Bertanggung Jawab
Mengunjungi tempat wisata dengan cara yang bertanggung jawab bisa dilakukan dengan nggak merusak tanaman atau menangkap satwa liar, nggak merusak situs budaya dan sejarah, serta menghormati tradisi dan adat setempat.
Pengalaman Traveling yang Lebih Autentik
Menerapkan sustainable travel saat melancong, selain bermanfaat untuk lingkungan dan masyarakat setempat, juga memberikan pengalaman traveling yang lebih autentik dan unik. Salah satunya adalah sambutan baik dari masyarakat setempat. Syukur-syukur kalau bisa dapat jodoh di sana! Ha-ha.
Lebih jauh, liburan ramah lingkungan juga bakal memantik kesadaran yang lebih luas terkait isu lingkungan dan sosial yang berkembang di tempat kunjungan kita. Ini penting, karena dengan begitu kita akan tergerak untuk membantu mengurangi dampak buruk traveling sekaligus mempromosikan liburan yang lebih bertanggung jawab.
Dengan sustainable travel, kita bisa menyumbangkan ide atau saran setelah menilik langsung sumber daya yang ada guna meningkatkan kebutuhan ekonomi, sosial, dan estetika masyarakat setempat. Setali tiga uang, kita juga menjaga integritas budaya, proses ekonomi esensial, keanekaragaman hayati, dan sistem pendukung kehidupan.
Maka, penting bagi kita untuk menerapkan sustainable travel sebagai bagian dari cara kita menikmati akhir pekan. Hm, kira-kira, tempat mana saja ya yang bisa kita jadikan sebagai alternatif destinasi wisata berkelanjutan ini, ya, Millens? (Siti Khatijah/E05)