Inibaru.id – Ada banyak tradisi Lebaran di Indonesia. Tapi, barangkali salah satu yang paling menarik adalah tradisi balon udara di Wonosobo. Meski sudah mulai diadopsi di daerah lain, tetap saja wisatawan datang ke Wonosobo untuk melihat langsung tradisi yang bikin langit jadi terlihat semakin meriah itu.
Nah, tahun ini, pemerintah dan warga Wonosobo bakal menggelar Festival Balon Udara Wonosobo 2025 dari 1 April sampai 6 April 2025.
“Nantinya festival balon udara tradisional akan digelar di 16 lokasi dari 1 April sampai 6 April 2025,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo Agus Wibowo, Minggu (16/3/2025).
Nah, berikut adalah 16 lokasi Festival Balon Udara Wonosobo 2025 yang bisa kamu sambangi tersebut, Millens.

- Candiyasan Kretek pada 1-2 April 2025
- Semayu Selomerto pada 1-2 April 2025
- Lapangan Kembaran Kalijajar pada 1-4 April 2025
- Jogoyitnan Wonosobo pada 1 April 2025
- Mirombo Wonosobo pada 2 April 2025
- Simbang Kalikajar pada 2-5 April 2025
- Limbangan Mudal Mojotengah pada 3 April 2025
- Mendolo Bumireso Wonosobo pada 3 April 2025
- Lamuk Kalikajar pada 3-5 April 2025
- Reco Kertek pada 3-4 April 2025
- Tanjungsari Land Sapuran pada 3-4 April 2025
- Jaraksari Wonosobo pada 4 April 2025
- Wringinanom Kertek pada 5 April 2025
- Kaliasem Gondang Watumalang pada 4-5 April 2025
- Tempel Kalikajar pada 5 April 2025
- Festival Mudik Alun-Alun Wonosobo pada 6 April 2025
Aman dari Jalur Penerbangan
Berbeda dengan pada beberapa dekade lalu saat balon-balon dilepas begitu saja di udara, balon udara aneka warna dan ukuran yang diterbangkan dalam festival ini ditambatkan pada tali sehingga nggak akan terbang dan mengganggu jalur penerbangan. Langit juga jadi lebih meriah karena balon-balon terbang berdekatan.
O ya, buat kamu yang nggak tahu, tradisi menerbangan balon udara ini sudah eksis sejak 1930-an. Konon, yang mengawalinya adalah seorang pengrajin lampion dari Karangluhur, Kertek, bernama Atmo Goper.
Awalnya, dia membuat balon udara dari kertas pilus dan kertas payung yang hanya bisa dibeli dari Kota Semarang. Atmo Goper kemudian menerbangkan balon udara di di depan Musala Krakal Tamanan.
Ternyata, banyak orang yang suka dengan idenya dan tradisi menerbangkan balon udara saat lebaran pun meyebar ke Wonosobo.
Pada 1970-an, bahan balon udara berganti menjadi plastik. Setelah itu, pada 1990-an, warga mengganti bahan balon udara menjadi kertas minyak yang lebih tahan api.
Wah, menarik banget ya tradisi balon udara di Wonosobo ini? Kalau kamu mudik ke Wonosobo, jangan lupa melihatnya langsung ya! (Arie Widodo/E10)