Inibaru.id – Suka makan gorengan pisang molen nggak, Millens? Rasanya yang gurih dan renyah di luar, dipadukan lembutnya pisang di dalam pasti bikin ketagihan ya? Hanya, pernah terpikir nggak, duluan mana, istilah molen di pisang molen atau molen pengaduk semen?
Meski terkesan nggak terkait sama sekali karena molen pisang adalah camilan sementara molen pengaduk semen adalah peralatan bangunan, bentuk dari keduanya mirip, sama-sama seperti oval, gitu, Millens. Hal ini yang jadi bikin orang bertanya-tanya, molen mana yang jadi inspirasi molen lainnya.
Historia mencatat molen sebagai penganan yang populer dari Bandung, Jawa Barat. Hanya, di awal-awal kemunculannya, molen nggak hanya berupa pisang. Isiannya bisa berupa buah lain seperti nangka dan nanas. Nah, buah ini dibalut dengan lembaran tepung dan kemudian digoreng.
Menariknya, sekarang molen juga banyak yang isiannya nggak sekadar pisang, ya, Millens? Ada yang berupa selai seperti cokelat, nanas, stroberi, anggur, blueberry, hingga isian seperti kacang hijau, keju, dan ubi. Semuanya tetap disebut molen, kok.
Kalau menurut buku Karya-karya Putu Wijaya: Perjalanan Pencarian Diri yang ditulis Th. Sri Rahayu Prihatmi, molen mulai populer di Indonesia pada 1990-an. Di novel karangan Putu Wijaya berjudul Perang dan terbit pada tahun 1990, molen bahkan sampai disebut di dalamnya. Padahal, tokoh-tokoh yang ada di buku itu dan diceritakan memakannya adalah tokoh pewayangan.
Balik ke pertanyaan soal mana yang lebih dulu, molen pisang atau molen pengaduk semen, pengguna Quora bernama Kori Haryono punya jawabannya. Dia adalah lulusan Teknik Mesin jadi setidaknya mengetahui banyak soal molen pengaduk semen.
Baca Juga:
Renyahnya Dorokdok, Kuliner Khas GarutKalau menurut Kori, yang lebih dulu adalah molen pengaduk semen. Jadi, saat Belanda masih di sini dan membawa peralatan ini, mereka menyebutnya dengan sebutan dari Bahasa Belanda, yakni Mill. Penyebutannya mirip dengan kincir angin khas Belanda karena sama-sama bisa diputar. Nah, kata ini kemudian diadopsi penduduk lokal menjadi molen.
Di zaman itu, belum ada molen pisang, Millens. Apalagi, makanan ini mulai populer pada 1990-an. Jelas molen pisang diberi nama tersebut karena bentuknya mirip dengan molen pengaduk semen, deh.
Sementara itu, Majalah Pertiwi terbitan 19 Maret sampai 1 pril 1990 edisi 102 mengungkap nama molen terinspirasi dari peralatan yang dipakai untuk memipihkan adonan tepung sebelum dipakai untuk membalut pisang di dalamnya. Alatnya juga bisa diputar, dan sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, yang diputar-putar ini kemudian disebut molen, deh.
Jadi, sudah tahu kan duluan mana? Omong-omong, kamu suka makan pisang molen nggak, nih? (His,Quo/IB09/E05)