Inibaru.id – Kebijakan New Normal yang mungkin bakal segera diterapkan di Indonesia agaknya perlu betul-betul ditinjau persiapannya. Jika memang pengin menerapkannya, pemerintah mungkin perlu menilik dulu kebijakan new normal yang "gagal" diterapkan di Korea Selatan.
Belum sebulan new normal di Korea Selatan diterapkan, lonjakan kasus baru Covid-19 kembali terjadi di sana. Imbasnya, pemerintah setempat memutuskan bakal melakukan pembatasan lagi. Hal itu seperti diungkapkan Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo.
“Kami memutuskan untuk memperkuat karantina di wilayah metropolitan selama dua minggu," tutur Menkes Park, Jumat (29/5). "Berlaku mulai besok hingga 14 Juni.”
Park Neung-hoo mengungkapkan, kasus baru penyebaran Covid-19 saat ini banyak terjadi di kawasan padat penduduk, terutama di ibukota Seoul. Lonjakan yang terjadi sejak Kamis (28/5) ada 79 kasus, sehingga jumlah warga yang positif terkena virus corona di Korsel menjadi 11.344 orang.
Jumlah peningkatan ini, lanjutnya, tertinggi kedua setelah pada 5 April lalu ada penambahan 81 kasus. Karena itulah, dia menerangkan, dua minggu ke depan akan menjadi hari-hari yang menentukan dalam pencegahan penyebaran virus corona di wilayah metropolitan.
"Kami harus menjaga jarak sosial jika tidak ingin gagal," ucap Park.
Perlu kamu tahu, pembatasan sosial dan fisik di negeri kelahiran aktris The World of the Married Han So-hee itu sebetulnya telah dianulir sejak 6 Mei silam. Ini dilakukan karena statistik kasus corona menunjukkan adanya penurunan.
Sayang, pencabutan itu rupanya justru memunculkan klaster baru, misalnya yang terjadi di gudang e-commerce Coupang di bagian barat Seoul. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC) menyatakan ada 69 kasus di tempat itu.
Hindari Pertemuan Nggak Perlu
Otoritas kesehatan Korsel mengaku semakin sulit menelusuri jejak penularan virus corona terbaru. Menkes Park Neung-hoo pun resmi menerapkan pembatasan dan meminta warga untuk menghindari pertemuan yang nggak perlu.
Lebih dari itu, Park mendesak perusahaan untuk memberi izin cuti kepada karyawan yang sakit. Dia juga meminta perusahaan untuk menerapkan kerja dari rumah atau sistem kerja lain yang fleksibel.
Pemerintah mengimbau pula pada masyarakat Korsel untuk nggak pergi ke tempat-tempat keramaian, mulai dari pasar, restoran, bar, hingga tempat keagamaan. Tempat-tempat umum seperti taman, galeri seni, dan museum juga ditutup.
Setali tiga uang, akibat lonjakan kasus, lebih dari 200 sekolah di Korsel kembali ditutup. kemenkes setempat menegaskan, langkah-langkah pembatasan tersebut sebaiknya dipatuhi agar lonjakan virus nggak terjadi lagi.
Nah, kalau Indonesia betul-betul pengin menerapkan new normal dalam waktu dekat, sudah siapkah kita? Nggak usah ngomongin kebijakan pemerintah deh, siapkah semua orang mencapai level "normal baru" itu sekarang? (MG26/E03)