Inibaru.id - Jauh sebelum pandemi Covid-19 menggurita di seluruh dunia, ada satu wabah yang sejatinya sudah begitu membebani bumi. Yap, sampah! Pemakaian plastik nggak ramah lingkungan dan barang-barang sekali pakai menjadikan sampah sebagai masalah seluruh negeri di dunia,
Kini, ketika pandemi mendera masyarakat di seluruh pelosok bumi, orang-orang justru diminta memakai sejumlah barang sekali pakai, dengan alasan demi mengurangi penularan. Pada satu sisi, cara ini memang efektif memutus penyebaran virus, tapi tanpa sadar juga kian membebani bumi.
Mungkin, sangat mungkin, saat pandemi berakhir, wabah baru yang jauh lebih menakutkan bakal outbreak, yakni gimana cara mengenyahkan "sampah protokol kesehatan" ini. Yang kewalahan bukan lagi rumah sakit dan tenaga medis, tapi tempat pembuangan akhir dan para tukang sampahnya.
Apa saja yang berpotensi menjadi sampah pandemi ini?
Masker Sekali Pakai

Nah, ini salah-satu dari beberapa sampah yang akan membeludak di Indonesia. Masker sekali pakai! Banyangin deh, kalau tiap orang di negeri ini dalam sehari pakai dua masker sekali pakai, berapa banyak masker kamu buang dalam setahun?
Itu baru setahun dan per orang. Kalau serumah terdiri atas empat orang, tentu bakal banyak sekali sampah masker di rumah tersebut dalam satu tahun.
Botol Plastik Bekas Hand Sanitizer

Selain masker, hand sanitizer juga jadi peralatan perang yang nggak boleh banget ketinggalan kalau pengin meninggalkan rumah. Dikemas dengan botol plastik sekali pakai, nggak sedikit orang merasa nggak sayang untuk langsung membuang botol bekasnya ketika habis.
Padahal, botol itu bisa diisi ulang, lo. Akan lebih hemat dan baik untuk lingkungan kalau kamu memakai mengisi ulang hand sanitizermu dengan kemasan refill.
APD Tenaga Medis

Mengenakan APD sekali pakai lengkap diperlukan tenaga medis dan orang-orang yang punya kemungkinan bersentuhan langsung dengan virus corona agar tetap terlindungi. Sayang, bekas hazmat, sarung tangan lateks, dan APD lain itu berpotensi menjadi sampah yang membebani bumi.
Walau masih tergolong sampah baru, pengamatan LIPI di sembilan muara sungai Jakarta, Tanggerang dan Bekasi, menunjukkan, sungai, laut, dan selokan dibanjiri APD dan sarung tangan lateks.
Hm, gimana cara menyiasatinya? Tentu saja, sebisa mungkin gunakan bahan yang nggak sekali pakai, kecuali betul-betul diperlukan. Semoga era kegelapan pandemi ini segera berakhir ya, Millens! (M32/E03)