Inibaru.id – Di dunia ini ada banyak sekali lokasi di mana fosil dinosaurus ditemukan. Penemuan kerangka atau tulang-belulang hewan raksasa ini tentu selalu bikin heboh karena kali pertama dinosaurus hidup di bumi diperkirakan pada 66 juta tahun yang lalu.
Tapi, pernah nggak kamu merasa heran dengan keberadaan fosil dinosaurus tersebut? okelah ukuran tulangnya cukup besar. Tapi, kok bisa-bisanya fosil bisa bertahan hingga puluhan juta tahun. Padahal, kerangka manusia yang ada di makam bisa saja sudah nggak menyisakan tulang belulang meski usianya baru puluhan atau ratusan tahun.
Adapun, fosil manusia tertua di dunia yang ditemukan di Malawi disebut-sebut berasal dari 2,3 sampai 2,5 juta tahun yang lalu. Cukup jauh jaraknya dari kali terakhir dinosaurus hidup, ya?
Nah, perbedaan jarak yang sangat jauh antara penemuan fosil manusia dan fosil dinosaurus inilah yang bikin banyak orang bertanya-tanya. Untungnya, ScienceABC punya jawabannya, Millens.
Jadi begini, ada skitar 700 spesies dinosaurus yang ditemukan oleh para peneliti. Di sisi lain, manusia alias homo sapiens adalah satu-satunya spesies dari genus homo yang masih bisa bertahan hingga sekarang. Nah, jika dibandingkan dengan banyaknya jenis spesies dinosaurus yang sudah ditemukan, tentu sangat kontras dengan satu jenis spesies manusia, kan?
Lebih dari itu, ukuran tulang ternyata memang berpengaruh besar pada kemungkinan tulang masih bisa bertahan hingga jutaan tahun atau nggak. Jadi, tulang-tulang besar dan berat milik dinosaurus yang mati akan tetap berada di lokasi selama jutaan tahun. Hal ini berbeda dengan kerangka manusia yang terdiri atas tulang kecil yang rawan tergeser karena bencana seperti banjir atau longsor.
Hal lain yang nggak kita sadari adalah, pada 10 ribu tahun yang lalu, jumlah manusia di dunia sangatlah sedikit. Nah, saat ada orang yang meninggal kala itu, banyak orang yang memilih untuk membakarnya alih-alih menguburkannya. Hal ini tentu bakal membuat jenazah manusia jadi abu dan nggak menyisakan tulang atau bagian tubuh lainnya.
Seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak manusia yang menguburkan jenazah orang yang meninggal. Tapi, karena lokasinya ada di area dangkal yang kaya organisme dan juga basah, maka mayat dan kerangkanya bisa habis dalam hitungan tahun atau puluhan tahun.
Hal berbeda terjadi pada mayat dinosaurus yang bisa saja terkubur di dalam lapisan tanah yang sangat dalam selama ribuan atau bahkan jutaan tahun. Lokasi tersebut nggak memungkinkan organisme untuk hidup dan mengurai sisa kerangka dinosaurus sehingga tulang—tulangnya bisa ditemukan hingga sekarang.
Gimana, sudah mengerti kan mengapa banyak penemuan fosil dinosaurus dari jutaan tahun yang lalu tapi cukup jarang kita menemukan fosil manusia dengan rentang usia yang mencapai lebih dari 10.000 tahun, Millens? (Arie Widodo/E05)