inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Jalur Alternatif Semarang-Demak Masih Terputus akibat Banjir di Kalisari Demak
Rabu, 5 Feb 2025 17:24
Penulis:
Bagikan:
Pengendara motor nekat menerjang banjir di jalan alternatif Semarang-Demak Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Pengendara motor nekat menerjang banjir di jalan alternatif Semarang-Demak Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Banjir di wilayah Desa Kalisari memutus jalur alternatif yang menghubungkan Semarang-Demak.

Inibaru.id – Banjir setinggi 50 sentimeter menggenangi kawasan permukiman warga di Desa Kalisari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Wilayah yang merupakan jalan alternatif Semarang-Demak itu terputus dan nggak bisa dilalui pengendara motor.

Akses jalan yang menghubungkan pertigaan Onggorawe Pantura Demak menuju Genuk-Pamongan Semarang itu tergenang hingga sepanjang dua kilometer. Titik terdalam banjir berada di sekitar kantor Balai Desa Kalisari.

Meski banjir, sebagian kendaraan roda empat nekat menerjang lantaran di jalan utama yakni Terboyo-Sayung Semarang juga genangan air jauh lebih tinggi. Sementara, kendaraan roda dua biasanya akan lebih memilih putar balik daripada menanggung risiko motornya mogok, lalu memilih jalur alternatif lain.

Ketua RT 1 RW 5 Desa Kalisari Rifai mengatakan, sepanjang jalan di Desa Kalisari saat ini lumpuh total. Padahal, biasanya saat banjir rob melanda kawasan Terboyo-Sayung, jalan tersebut selalu ramai karena menjadi jalur alternatif.

"Sekarang malah nggak bisa dilewati karena genangan air di sini juga tinggi,” terangnya.

Tiga Desa Terdampak Banjir

Banjir di Kecamatan Sayung meluas hingga ke beberapa desa. (Inibaru.id/ Sekarwati)
Banjir di Kecamatan Sayung meluas hingga ke beberapa desa. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Camat Sayung Sukarman menjelaskan, selain Desa Kalisari, saat ini ada dua desa lain yang juga terdampak banjir, yakni Desa Sayung dan Desa Loireng. Menurutnya, ketiga desa tersebut merupakan wilayah terparah dengan kedalaman banjir berkisar antara 20 hingga 60 sentimeter.

Selain jalan raya, wilayah permukiman warga juga terendam banjir. Ada pun rinciannya, Desa Kalisari sebanyak 250 rumah, Desa Loireng 900 rumah, dan 80 persen permukiman di Desa Sayung tergenang air. Desa lain seperti Prampelan juga mengalami nasib yang sama, tapi nggak separah ketiga desa itu.

“Kemarin di Desa Prampelan ada luapan air dari Sungai Seruni, ini sempat masuk ke permukiman warga. Namun, situasinya nggak separah Desa Kalisari, Loireng, dan Sayung,” jelasnya.

Sementara itu, wilayah pesisir Kecamatan Sayung juga terkena rob, yakni Desa Sriwulan, Timbulsloko, Tugu, Surodadi, dan lain-lain. Cuaca ekstrem dan tingginya permukaan air laut membuat rob naik hingga ke wilayah permukiman warga. Meski demikian, hingga kini belum ada warga yang mengungsi.

“Sudah beberapa minggu lalu, rob kadang datang siang atau malam,” ujarnya.

Terkait penanganan banjir, pihaknya mengaku sedang berupaya berkoordinasi dengan pemerintah daerah di Sayung, sembari fokus pada pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak yang membutuhkan logistik maupun tempat pengungsian. (Sekarwati/E10)

Tags:

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved