inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan
Jumat, 4 Okt 2024 11:02
Bagikan:
Para pencari kerja pasti sudah akrab dengan aplikasi LinkedIn. (Pexels)

Para pencari kerja pasti sudah akrab dengan aplikasi LinkedIn. (Pexels)

Tagar DESPERATE pada profil LinkedIn digunakan para Gen Z untuk mengekspresikan susahnya mencari kerja di zaman sekarang dan rasa putus asa. Apakah cara ini efektif menggaet para pemilik perusahaan?

Inibaru.id - Saat sedang jobless atau menganggur, banyak orang memanfaatkan aplikasi LinkedIn untuk mencari pekerjaan yang cocok. Di sana, para pencari kerja akan dengan mudah bertemu dengan para penyedia lowongan pekerjaan.

Dengan mencantumkan pendidikan, pengalaman, dan keahlian yang dimiliki, kamu bisa mendapatkan kesempataan untuk bekerja, baik penuh waktu, paruh waktu, atau magang. Jika kamu pernah menjadi jobseekers, pasti sudah akrab dengan aplikasi ini, deh.

Nah, ada sesuatu yang unik yang dilakukan oleh para Gen Z pencari kerja terkait dengan LinkedIn nih, Millens. Mereka ramai-ramai menyertakan tagar #DESPERATE pada profil LinkedIn untuk mengekspresikan situasi sekarang yang semakin sulit mencari kerja. Yap, mereka nggak sungkan-sungkan untuk mengungkapkan keputusasaan.

Inisiator Tagar #DESPERATE

Courney Summer Myers adalah insiator tagar desperate. (LinkedIn)
Courney Summer Myers adalah insiator tagar desperate. (LinkedIn)

Tagar yang kini ramai menghiasi aplikasi LinkedIn itu diinisiasi oleh Courney Summer Myers. Dia adalah perempuan 28 tahun yang diberhentikan dari pekerjaannya sebagai desain grafis pada November 2023. Dirinya sudah melamar ke sekitar 30 perusahaan per hari dan hasilnya nihil.

"LinkedIn adalah platform yang dibuat untuk berjejaring dan terhubung dengan orang-orang, dan kami melakukannya karena akan membantu dalam beberapa hal. Jadi ketika membutuhkannya (pekerjaan), mengapa tidak minta bantuan?" jelas Courtney, seperti dilansir New York Post.

Kondisi itu kemudian menginspirasinya untuk membuat banner #DESPERATE yang artinya "putus asa", yang kemudian diadopsi sejumlah pelamar "desperate" lainnya. Saat kali pertama mengunggah foto profil dengan banner tersebut, dia mendapatkan lebih dari 400.000 reaksi di LinkedIn.

Lewat banner tersebut, Courtney mencoba melawan stigma seputar mencari pekerjaan. Menyertakan banner #DESPERATE menurutnya adalah cara langsung untuk memberi tahu perusahaan bahwa para pelamar bersedia menerima pekerjaan baru, freelance, maupun pekerjaan lainnya.

"Jika saya hanya duduk dan berpura-pura semuanya baik-baik saja, bagaimana orang bisa tahu bahwa saya membutuhkan pekerjaan? Bagaimana mereka tahu saya butuh bantuan, meski hanya sekadar ngobrol? Manusia bukanlah makhluk cenayang. Mengapa malu dengan situasi yang memaksamu?"pungkasnya.

Kalau menurut kamu, cara seperti itu akan efektif dalam mencari kerja, Millens? Atau sebaiknya kamu nggak perlu menunjukkan keputusasaan dalam mencari kerja? (Siti Khatijah/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved