Inibaru.id – Berbicara tentang kopi pasti nggak lepas dari metode meracik kopi yang banyak macamnya. Tiap tempat ngopi juga punya andalan sendiri-sendiri, nggak terkecuali Tekodeko Koffiehuis. Andalan kedai kopi di Semarang ini adalah kopi Nusantara-nya yang variatif.
Pelbagai jenis biji kopi khas Tanah Air tersedia di kedai ini, mulai dari kopi-kopi lokal Semarang dan sekitarnya, Toraja, Bali, bahkan hingga Flores. Untuk mengantisipasi selera pengunjung, Tekodeko menyediakan kopi robusta maupun arabika, kendati jenis terakhir lebih mendominasi.
Proses penggilingan dan takaran ke portafilter. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Tekodeko memang lebih mengutamakan arabika sebagai bagian penting dalam racikan kopinya. Itu karena kopi jenis ini dianggap memiliki kadar kafein yang lebih rendah dari robusta, sesuai dengan menu kopi yang disediakan kedai yang berada di kawasan Kota Lama Semarang tersebut.
Dapur Tekodeko memiliki peralatan yang tergolong lengkap. Sejumlah peralatan meracik, menyeduh, menggiling, menyajikan, dan roasting kopi tersedia di dapur tersebut. Espresso maker, mesin canggih yang mempu meracik kopi jenis espresso, long black, latte, dan lain-lain, berdiri gagah di coffee bar Tekodeko. Di belakangnya ada para barista andal yang siap meracik kopi kita.
Selain espresso maker, kedai yang baru dibuka pada 2015 itu juga cukup mengikuti tren kedai kopi zaman now yang cenderung menyajikan manual brewing untuk pengunjungnya. Sejumlah alat racik kopi berderet rapi di dapur mereka, mulai dari alat aeropress, french press, vietnam drip, hingga turkish coffee.
Proses tamping menggunakan tamper. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Pemilik Tekodeko Koffiehuis, Ronny, mengatakan, selain menyediakan kopi dengan espresso maker, Tekodeko juga memadukannya dengan kopi jenis manual brewing yang sedang marak di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan.
“Ya, Tekodeko mengikuti tren manual brewing yang sampai sekarang masih digeluti berbagai kalangan,” ujarnya kepada Inibaru.id beberapa waktu lalu.
Manual Brewing
Salah satu "alat tempur" andalan para barista untuk menyajikan manual brewing di Tekodeko Koffiehuis adalah alat aeropress. Alat ekstraksi kopi berbentuk tabung ini biasanya dipakai untuk menyeduh kopi yang agak ringan. Cara ini tergolong unik. Seperti suntikan besar, barista harus menekan aeropress sekuat tenaga agar kopi yang dihasilkan sempurna. Mudah dioperasikan, tapi butuh ekstratenaga!
Proses ekstraksi kopi immersion. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Alat lain yang mereka andalkan adalah French Press. Di kalangan pencinta kopi manual, metode ini sangatlah populer. Dibanding alat lain, metode ini bisa mengekstrak cita rasa paling banyak. French Press juga acap disebut Pluger atau Cafetiere.
Lalu, ada juga Vietnam Drip. Jika french press dan aeropress menggunakan tekanan untuk mengekstrak kopi, vietnam drip klasik mengandalkan gravitasi bumi untuk mengekstrak kopi. Metode ini banyak diminati pengunjung karena terlihat unik dan instagramabel. Eits, tapi cara ini nggak cocok buat kamu yang terburu-buru, karena kopi akan jatuh setetes demi setetes.
Metode terakhir yang juga menarik acalah Turkish Coffee. Ada juga yang menyebutnya Arabic Method. Konon, cara tersebut merupakan asal muasal pembuatan kopi manual kali pertama. Kopi ini menghasilkan cita rasa yang kuat dan pekat.
Proses pouring latte art. (inibaru.id/Hayyina Hilal)
Millens, kamu mau pilih yang mana nih? Oya, kamu tim espresso atau manual brewing? (Hayyina Hilal/E03)