inibaru indonesia logo
Beranda
Coffreak
Menyesap Kopi Liberika di Wisata Kampung Kopi Kotawaringin
Senin, 26 Feb 2018 20:32
Penulis:
Lifia Olive
Lifia Olive
Bagikan:
Mengunjungi kebun kopi jenis liberica milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin. (Kompas.com)

Mengunjungi kebun kopi jenis liberica milik warga Desa Kumpai Batu Atas, Kotawaringin. (Kompas.com)

Sempat mengalami penurunan, kampung kopi ini kembali bangkit menjadi wisata kopi yang patut buat dikunjungi. Ya, di sana kamu bisa mencicipi kopinya yang khas beraroma nangka. Penasaran?

Inibaru.id – Budidaya kopi mulai dikembangkan di Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah yang kini dikenal menjadi salah satu wisata kopi di Indonesia setelah Tanjung Puting. Ya, disini kamu bakal melihat pemandangan kebun kopi, cara merawat, sampai tahap pengolahan kopi jenis Liberika khas Pangkalan Bun.

Kopi liberika merupakan jenis kopi yang berasal dari tanaman Coffe Liberica yang awalnya tumbuh secara liar di daerah Afrika. Kemudian, jenis kopi itu dibawa bangsa Belanda ke Indonesia pada abad ke-19. Nah, ketika tiba di kampung kopi ini, kamu bakal melihat pohon-pohon kopi yang telah tumbuh sejak 1980. Pohon-pohon itu semula ditanam warga desa yang dulunya transmigran sekitar 1970-an.

Baca juga:
Berkat Anak Muda, Tren Ngopi Akan Terus Eksis
Kopi dan Kuning Telur dalam Secangkir Kopi Talua

Yang menarik, konon rasa kopi tersebut memiliki aroma seperti nangka. Dengan bujet paket wisata kopi sekitar Rp 300 ribu, di sini, kamu bisa berjalan-jalan mengelilingi desa ditemani perwakilan kelompok tani yang akan menjelaskan tentang kopi liberika. Nggak hanya itu, kamu juga bakal diajak masuk ke salah satu rumah warga untuk belajar gimana cara menyangrai kopi dengan cara tradisional, yakni "dimasak" menggunakan kayu bakar.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (23/2/2018), Kepala Desa Kumpai Batu Atas Sariyanto mengaku, wisata kopi di desa tersebut memang baru saja ditawarkan dan dibuka untuk para wisatawan. Dia mengungkap bahwa dulu desa tersebut memang kampung kopi, tapi sempat vakum karena lima tahun lalu nilai kopi menurun.

“Nilai jual pasar kopi sempat rendah dan pasar tak ada. Kini kami bangkit kembali kembangkan kampung kopi,” terangnya.

Kebanggaan Daerah

Bupati Kotawaringin Barat Nurhidayah menyampaikan apresiasi positif atas upaya masyarakat yang melakukan pengembangan budidaya kopi. Menurutnya, perkebunan kopi yang menjadi ciri khas dan kebanggaan bagi Kotawaringin.

Baca juga:
Menyesap Kopi Lintong yang Mulai Mendunia
Meracik Bawang Putih, Jadilah Kopi

“Ke depan pasti akan ada pembinaan dari swasta dan pemerintah, apabila kopi tersebut tumbuh dan berkembang pesat ke depannya pasti kita akan kembangkan lagi,” jelas Nurhidayah, seperti ditulis Kaltengekspres.com (25/10/2017).

Nah, untuk mengunjungi Desa Kumpai Batu Atas yang berada sekitar 19 kilometer dari pusat kota Pangkalan Bun ini, kamu dianjurkan membawa kendaraan pribadi, Millens, karena nggak ada angkutan umum disana. Yuk, ngopi! (LIF/GIL)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved