Inibaru.id – Ada satu masa ketika kopi tubruk yang digiling dengan alat bernama liangan dan diseduh dengan air panas menjadi kenikmatan meminum kopi bagi segelintir orang, khususnya orang tua. Nggak heran kalau kemudian kopi hitam lekat dengan citra orang tua. Namun, tren itu perlahan meluas. Nggak cuma orang tua, kopi kini juga digemari anak muda.
Kopi kini nggak hanya dijual di warung-warung kecil pinggir jalan. Kedai-kedai elit saat ini juga menyajikan kopi, dengan fasilitas yang lengkap, ruangan yang nyaman, dan lokasi yang cocok banget buat tempat nongkrong millenials. Pertumbuhan ini bergerak begitu cepat.
Seperti ditulis Tempo.co (10/11/17), Euro Monitor mencatat pertumbuhan kedai kopi di Tanah Air melesat sejak lima tahun terakhir. Terdapat sekurangnya 1.083 kedai kopi di Indonesia. Sebagian besar di antaranya berlokasi di Jakarta. Harga kopi sejumlah kedai besar tersebut juga lebih mahal. Namun, rupanya hal ini nggak menyurutkan minat anak muda untuk menyukai kopi.
Baca juga:
Menyesap Kopi Liberika di Wisata Kampung Kopi Kotawaringin
Kopi dan Kuning Telur dalam Secangkir Kopi Talua
Sejumlah media seperti film dan novel yang banyak diproduksi di Indonesia secara nggak langsung juga turut memengaruhi tren minum kopi yang ada sekarang ini. Kopi yang digambarkan secara visual dalam karya-karya tersebut dianggap mampu memikat masyarakat terutama anak muda untuk ikut menyeruput kopi dan menjadikannya sebagai gaya hidup, terlebih karena karya itu laris di pasaran seperti novel cum film Filosofi Kopi dan Cintapuccino.
Kevin Soemantri, pemerhati kuliner dan gaya hidup mengakui hal tersebut. Seperti ditulis Kumparan.com (10/11/2017), sejak kemunculan film Filosofi Kopi, semua kalangan, dari anak muda hingga yang lebih muda, tampak mulai menyukai kopi.
"Mereka terlihat sudah mulai minum kopi sejak muda banget,” ungkapnya.
Kevin menilai, tren yang sudah mewabah di kalangan millenials ini akan tetap eksis hingga 10 tahun ke depan. Ini menunjukan kalau tren minum kopi bukanlah sebuah kebiasaan sesaat yang gampang ditinggalkan masyarakat. Selain itu, Indonesia sebagai produsen biji kopi juga disebut-sebut menjadi alasan kepopuleran kopi yang nggak termakan zaman.
Baca juga:
Menyesap Kopi Lintong yang Mulai Mendunia
Liong Bulan, Kopi Tersohor dari Bogor
Menurut dia, Indonesia adalah gudangnya biji kopi, seperti kopi aceh, toraja, bali, dan lain-lain. Jadi, lanjutnya, keberadaan sumber dan perkebunan yang ada di mana-mana ini akan membuat tren ngopi bakal bertahan lebih lama di negeri ini.
"Jadi, budaya minum kopi yang telah ada sejak zaman dulu membuat saya yakin tren ini akan terus berkembang hingga 10 tahun mendatang,“ terangnya.
Hm, gimana, Millens, kamu termasuk dalam lingkaran anak muda pencinta kopi ini nggak? (MEI/GIL)