inibaru indonesia logo
Beranda
Inspirasi Indonesia
Alice Lindsey Tan: Gigih Jadi Barista, Belajar Kopi dari Nol
Sabtu, 19 Agu 2023 14:00
Bagikan:
Pemilik sekaligus barita Kaofee, Alice, sedang menyiapkan pesanan kopi. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Pemilik sekaligus barita Kaofee, Alice, sedang menyiapkan pesanan kopi. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Berkat keuletan dan keinginan kuat, seorang ibu rumah tangga, Alice Lindsey Tan, mampu menjadi seorang barista dan mendirikan sebuah kedai kopi.

Inibaru.id - Dulu, kesibukan Alice adalah mengurus rumah tangga. Kini, kegiatan perempuan bernama lengkap Alice Lindsey Tan itu bertambah satu, yakni meracik kopi. Dia adalah barista di kedai kopi miliknya sendiri, Kaofee.

Alice nggak begitu saja memiliki keterampilan meracik dan menyajikan kopi. Sebelum sampai ke titik ini, dia tekun belajar dunia kopi dari nol.

Kenapa dari nol? Ya, karena ibu satu anak itu semasa muda nggak terlalu menyukai kopi. Salah satu motivasi utama dirinya belajar menjadi seorang pramukopi adalah lantaran ingin membuka kedai kopi di toko milik mendiang ayahnya.

"Ayah kan dulu punya toko kaset. Daripada tokonya kosong terus, saya dan suami punya keinginan untuk menghidupkan lagi. Pilihan usaha saat itu ada tiga: warmindo, burjo atau kedai kopi," ucapnya pada Inibaru.id belum lama ini.

Nah, jadilah kedai kopi Koufee yang terletak di Jalan Sedane Nomor 6, Kelurahan Bugangan, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. Tempat nongkrong itu memajang kaset-kaset peninggalan sang ayah dan memutar lagu-lagu era tahun 90-an.

"Pilihan paling pas ya tempat kopi. Kalau bikin burjo dengan hiasan sisa-sisa kaset VCD kayak kurang sinkron," bebernya.

Belajar dengan Gigih

Alice saat menyambut seorang pembeli di kedai kopi Kaoefee. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)
Alice saat menyambut seorang pembeli di kedai kopi Kaoefee. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Sadar bahwa barista nggak sekadar keterampilan menuang air panas ke bubuk kopi, Alice terpacu dan meluangkan waktu selama lima bulan belajar menjadi barista ke Dharma Boutique Roastery, Semarang. Demi membuka sebuah kedai kopi, dia belajar seluk beluk perkopian; mulai dari memilih biji kopi berkualitas, mengoperasikan alat kopi, menyeduh, dan menyajikan ke pelanggan.

"Guru saya Mas Safar. Saya belajar meracik kopi dari nol banget. Ibarat dari hulu ke hilir," ujar perempuan 39 tahun itu.

Sebagai ibu rumah tangga, membagi peran untuk keluarga dan mengelola Kaofee tentu bukan perkara mudah. Dulu, tiap hari dia harus bolak-balik rumah dan tempat belajar kopi. Untungnya, proses itu dia nikmati tanpa ada keluhan sedikit pun.

"Saya datang buat belajar kopi ke Dharma selepas mengantar anak sekolah. Pas anak saya pulang, saya izin keluar dulu, lalu ke sana lagi," ungkapnya.

Kegigihan Alice itu membuahkan hasil. Dia mampu menyulap toko bekas kaset VCD menjadi sebuah kedai kopi Kaofee yang kini jadi rujukan anak muda penyuka vibes zaman 90-an.

Aneka biji kopi yang tersedia di Kaofee. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)
Aneka biji kopi yang tersedia di Kaofee. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Meski belum terlalu ramai, Alice enggan memusingkan hal tersebut. Baginya bisa menghidupkan kembali toko kosong milik ayahnya yang sudah meninggal dunia sudah sangat berarti.

"Sehari paling terjual 10-15 cup kopi. Lumayanlah daripada kita bengong," tutur perempuan berambut sebahu tersebut.

Ya, keinginan kuat selalu mendasari seseorang untuk terus belajar dan mencapai yang diinginkan. Alice membuktikan bahwa ibu rumah tangga dengan pengetahuan kopi yang nggak seberapa bisa menjadi barista yang kini jago mengolah biji kopi untuk dihidangkan ke pelanggan. (Fitroh Nurikhsan/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved