inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Mencari Tahu Sejarah Nama Kecamatan Kunduran di Blora
Jumat, 17 Jan 2025 09:23
Penulis:
Bagikan:
Patung Pejuang di Kecamatan Kunduran, Blora. (Google Street View)

Patung Pejuang di Kecamatan Kunduran, Blora. (Google Street View)

Dalam Bahasa Jawa, 'kunduran' bermakna tertimpa atau tertabrak sebuah benda yang bergerak mundur. Hm, penasaran nggak seperti apa sejarah penamaan Kecamatan Kunduran di Blora?

Inibaru.id – Ada beberapa kata dari Bahasa Jawa yang sulit dicari padanan katanya dalam Bahasa Indonesia. Salah satunya adalah kata “kunduran”. Orang Jawa tahu betul maksud dari kata itu. Tapi, mencari kata dengan makna yang sama dalam Bahasa Indonesia sulitnya setengah mati. Menariknya, kata ini dijadikan nama kecamatan di Blora.

Kalau dijelaskan, “kunduran” bisa bermakna seseorang atau sesuatu yang tertimpa atau tertabrak sesuatu yang bergerak mundur. Sebagai contoh, ada sebuah truk yang kehilangan daya mesin dan rem saat melalui jalan menanjak dan akhirnya bergerak mundur tertarik gravitasi sampai menabrak sebuah tugu yang sudah dilalui sebelumnya. Nah, tugu itu kemudian jadi korban “kunduran truk” dalam Bahasa Jawa.

Kalau dicari kata yang serupa maknanya dalam Bahasa Indonesia, tentu bakal sulit, bukan? “Terundur” atau “kemunduran” jelas bukan kata yang pas.

Lantas, bagaimana bisa “kunduran” kemudian jadi nama kecamatan yang berjarak kurang lebih 24 kilometer ke arah barat dari pusat kota Blora? Terkait dengan hal ini, salah seorang warga Blora lulusan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro bernama Nuryanto mengaku pernah mendengar sebuah cerita rakyat yang menginspirasi penamaan tersebut.

“Kunduran itu kecamatan yang bersebelahan dengan kecamatan tempat saya tinggal, yaitu Ngawen. Katanya dulu pada masa perang kemerdekaan, banyak pasukan Belanda yang berhasil dipukul mundur tentara Indonesia. Nah lokasi pertempuran sengit itu kemudian diberi nama ‘kunduran’ oleh warga setempat,” terangnya via pesan WhatsApp pada Jumat (17/1/2025).

Blora merupakan tempat kelahiran Soetardjo Kertohadikoesoemo. (Wikimedia Commons)
Blora merupakan tempat kelahiran Soetardjo Kertohadikoesoemo. (Wikimedia Commons)

Cerita tentang perjuangan perang kemerdekaan di Kecamatan Kunduran Blora ini dikenang dalam bentuk Patung Pejuang yang ada di Desa Gagaan yang masuk dalam wilayah tersebut. Patung bapak yang memegang senjata dan ibu yang membawa wadah bakul itu menunjukkan seperti apa perjuangan warga Kunduran pada masa itu.

Selain keberadaan Patung Pejuang dan kisah penamaannya, ada sejarah lain dari Kecamatan Kunduran yang nggak kalah menarik, yaitu tempat ini jadi lokasi kelahiran tokoh sejarah Mas Soetardjo Kertohadikoesoemo pada 22 Oktober 1892. Beliau adalah anggota BPUPKI dan PPKI, serta gubernur pertama Jawa Barat tatkala Indonesia sudah merdeka. Meski hanya menjabat selama empat bulan dari 19 Agustus 1945 sampai Desember 1945, jelas nama Soetardjo Kertohadikoesoemo penting dalam sejarah Indonesia.

Yap, di balik namanya yang unik, ternyata banyak sejarah besar yang hadir dari Kecamatan Kunduran, Blora. Kamu sudah pernah mampir ke sana, Millens? (Arie Widodo/E10)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved