Inibaru.id – Bulan Ramadan memang penuh berkah. Banyak orang yang berlomba-lomba berbuat kebaikan terhadap sesama. Seperti yang dilakukan Ikatan Pemuda Pemudi Dusun Ngaringan (IPPSI) Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen. Mereka melakukan kegiatan membangunkan warga untuk sahur dengan cara yang unik, lo. Mau tau seperti apa caranya?
Melansir Suaramerdeka.com Kamis (24/05/2018), sejak hari pertama Ramadan 1439 Hijriah, belasan pemuda karang taruna ini melakukan Nrethek. Ketua Karang Taruna IPPSI Edi Sumantri mengatakan Nrethek ini merupakan tradisi keliling kampung untuk membangunkan sahur.
Mereka memukul berbagai alat sederhana seperti kentongan, ember, panci dengan pemukul yang terbuat dari kayu jati. Irama-irama yang keluar dari alat-alat ini cukup keras sehingga warga pun akan terbangun untuk bersiap-siap sahur.
Para pemuda yang bersemangat ini akan berkumpul di salah satu perempatan di tengah desa untuk mempersiapkan alat-alat musik yang ada. Mereka akan memulai aksinya ketika jarum jam menunjukkan pukul 02.30 pagi. Wah, pagi sekali ya, Millens. Meskipun udara malam terasa menusuk, namun semangat mereka dalam menabuh alat-alat itu tetap membara, lo.
“Kami melakukan kegiatan ini dengan ikhlas, supaya ibu-ibu tidak terlambat memasak untuk sahur. Selain itu kami juga memiliki kegiatan sambil keliling kampung juga mengambil jimpitan beras dari warga yang dipasang di depan pintu,” kata Edi.
Kebaikan mereka ternyata diapresiasi oleh Kepala Desa (Kades) Gading pada 2017 lalu, lo. Grup sahur Karang Taruna IPPSI menyabet juara kedua sebagai grup yang kompak dan kreatif menggunakan alat musik untuk sahur dan takbir keliling.
Sugeng salah satu warga setempat juga mengaku sangat terbantu dengan adanya kreativitas anak-anak muda Dusun Ngaringan ini. Warga menjadi nggak terlambat sahur dengan suara alat-alat musik yang mereka tabuh keliling kampung.
“Dengan mereka berkeliling membangunkan warga sahur, kampung juga menjadi hidup di bulan Ramadan,” tandasnya.
Wah, sangat kreatif dan bermanfaat sekali ya kegiatan Nrethek ini. Kalau begini terus, warga jadi nggak telat sahur deh. Semoga tradisi ini juga bisa diikuti oleh daerah-daerah lainnya ya, Millens. (IB13/E05)