inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Kirab Banawa Sekar dan Kerukunan Warga Desa Ngloram Cepu
Selasa, 19 Des 2023 11:19
Bagikan:
Kirab Banawa Sekar menjadi ikon dari Festival Nglaras Jagat Ngloram. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)

Kirab Banawa Sekar menjadi ikon dari Festival Nglaras Jagat Ngloram. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)

Tetap melestarikan budaya dan tradisi leluhur, baru-baru ini warga Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora menggelar Kirab Banawa Sekar. Kirab tersebut masuk dalam rangkaian Festival Nglaras Jagat Ngloram ke-2 tahun 2023.

Inibaru.id - Di mana kita bisa melihat tradisi warisan leluhur tetap terjaga dengan baik dan lestari hingga ke generasi muda? Jawabannya adalah di desa. Kamu pasti setuju, di desa masih banyak kegiatan atau acara kebudayaan yang berlangsung meriah, bertujuan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat desa.

Salah satu tradisi yang masih terawat dengan baik bisa kita lihat di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Pada Sabtu (16/12/2023), bertempat di area Cagar Budaya Situs Ngloram, digelar Festival Nglaras Jagat Ngloram ke-2 tahun 2023. Acara tersebut mengangkat tema "Memayu Hayuning Bawana".

Rangkaian festival ini diawali dengan Kirab Banawa Sekar. Kirab ini sekaligus menjadi ikon dari Festival Nglaras Jagat Ngloram. Peristiwa Banawa Sekar ditulis Mpu Tanakung dengan judul “Kakawin Banawa Sekar” berisi 21 bait yang diperkirakan ditulis pada tahun 1351 Masehi.

Kakawin ini melukiskan tentang upacara pesta srāddha yang diadakan oleh Jīwanendrādhipa maharaja Jīwana. Peristiwa ini menggambarkan kemegahan upacara dengan beraneka macam persembahan. Ada persembahan berupa ragam kesenian, seperti tari dan puisi. Dan yang menjadi persembahan terakhir adalah kapal yang terbuat dari bunga. Persembahan ini diinterpretasikan dengan hasil bumi.

Jalannya Kirab Budaya

Rombongan Kirab Banawa Sekar yang berangkat dari dua pemberangkatan berbeda lalu bertemu di pintu masuk Situs Ngloram. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)
Rombongan Kirab Banawa Sekar yang berangkat dari dua pemberangkatan berbeda lalu bertemu di pintu masuk Situs Ngloram. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)

Kirab Budaya ini diikuti warga Desa Ngloram. Rombongan dibagi menjadi dua titik pemberangkatan. Warga Dukuh Nglinggo berangkat dari timur yaitu di titik Bengawansore dengan membawa gunungan jaler yang berisi hasil bumi, tumpeng, dan pohon buah serta bibit kelapa.

Sementara warga Dukuh Ngloram serta Dukuh Putuk berangkat dari barat yaitu dari Kracakan dengan membawa gunungan estri yang berisi olahan hasil bumi tumpeng, dan pohon buah serta bibit kelapa. Kedua rombongan membawa kendhi dan ngaron berisi air dan tanah.

Rombongan Kirab Banawa Sekar yang berangkat dari dua pemberangkatan berbeda lalu bertemu di pintu masuk Situs Ngloram. Pertemuan ini menggambarkan Bebrayan Agung antara warga Dukuh Nglinggo dan Dukuh Ngloram serta Dukuh Putuk. Pertemuan rombongan ini menggambarkan perjuangan yang diajarkan oleh Aji Wura-wari dan Sunan Ngudung yang merupakan tokoh di Situs Ngloram.

Usai prosesi pertemuan rombongan yang disebut dengan Bebrayan Agung, rombongan Kirab Banawa Sekar dipimpin Kepala Desa melanjutkan perjalanan menuju Situs Ngloram. Selanjutnya, mereka menggelar prosesi penyatuan air dan tanah yang berasal dari masing-masing Dukuh, yaitu Dukuh Nglinggo, Dukuh Ngloram, dan Dukuh Putuk. Prosesi penyatuan air dan tanah ini menjadi harapan tentang persatuan warga serta bentuk rasa terima kasih kepada Tuhan karena telah menganugerahkan tanah subur.

Grebek gunungan menjadi bentuk ekspresi kegembiraan warga dalam menikmati hasil bumi. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)
Grebek gunungan menjadi bentuk ekspresi kegembiraan warga dalam menikmati hasil bumi. (Dokumetasi Cagar Budaya Situs Ngloram)

Ujung dari Kirab Banawa Sekar adalah grebek gunungan. Prosesi ini menjadi bentuk ekspresi kegembiraan warga dalam menikmati hasil bumi. Selanjutnya, acara ditutup dengan bancakan atau makan bersama.

Seperti yang diajarkan leluhur, peristiwa Banawa Sekar memberikan persembahan keindahan berupa pujian-pujian lewat ekspresi kesenian. Tahun ini, warga menampilkan aneka ragam kesenian, seperti barongan, tari gambyong, pembacaan puisi serta tari kreasi.

Warga menikmati jalannya acara dari awal hingga akhir. Dalam acara Festival Nglaras Jagat Ngloram ke-2 tahun 2023 ini, terasa benar suka cita sekaligus sikap gotong royong antarmasyarakat desa. Masih kuatnya tradisi dan kebudayaan leluhur inilah yang menjadi daya tarik Desa Ngloram. (Siti Khatijah/E07)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved