Inibaru.id - Saya mengetahui Nasi Kethek ini tatkala digelar tradisi tahunan di Goa Kreo yaitu Sesaji Rewanda. Nasi Kethek tersebut dijadikan gunungan untuk dikirab menuju Goa Kreo. Sesampainya di Goa Kreo setelah melalui beberapa ritual, nasi tersebut diperebutkan banyak orang. Sebetulnya apa saja isi Nasi Kethek itu?
Baru pada Kamis (30/1) pagi tepatnya pada acara Nyadran Kali Desa Wisata Kandri, saya mendapat pencerahan. Pada acara tersebut Nasi Kethek muncul kembali. Kali ini nggak diperebutkan tapi dimakan bersama-sama.
Nasi Kethek pada acara Nyadran Kali ini disajikan selepas melalui rangkaian prosesi kirab budaya. Perempuan-perempuan Desa Kandri menyiapkan nasi kethek tersebut di atas lembaran memanjang daun pisang. Mereka menata bakmi, gudangan, telur, peyek, ayam, dan kerupuk.
Menurut Masduki, ketua acara dari Nyadran Kali Desa Kandri, penamaan Nasi Kethek diambil dari kisah Ramayana. Kethekan berarti artinya adalah estafet. Kala itu kera-kera membantu Sri Rama membendung sungai dengan cara saling memberikan batu secara estafet.
“Jadi diberi nama Ketehekan ya agar saling membantu dalam hal apa pun,” ujar Masduki.
Sebenarnya, Nasi Kethek ini dibungkus daun jati sebagai ciri khasnya. Tapi saat Nyadran Kali mereka nggak menggunakannya. Semua komponen nasi ditata langsung di atas daun pisang. Setelah nasi ditata, semua orang yang hadir termasuk saya diajak makan bersama. Akhirnya saya mencicipi nasi unik ini!
Di hadapan saya ada berbagai macam lauk-pauk seperti yang saya katakana tadi. Jujur untuk kali ini saya nggak akan mengulas bagaimana rasanya sebagaimana kalau meliput kuliner.
Hal yang saya soroti adalah bagaimana warga
Desa Kandri masih cukup erat mempertahankan tradisi. Nggak ada
perbedaan kelas sosial saat makan seperti ini. Semua dipandang sama mulai dari pejabat, wartawan, atau
masyarakat setempat. Bu Indri dapat ayam, saya juga dapat ayam. He
“Sebetulnya Nasi Kethek ini berisi nasi, oseng-oseng daun singkong, sayur daun papaya, peyek gereh atau teri terus bacem sama telor. Cuma karena hari ini special jadi ditambah lauk-pauk yang lain,” pungkas Masduki.
Hingga saat ini, Masduki menambahkan, Nasi Kethek sudah menjadi identitas milik Desa Wisata Kandri. Jadi orang kalau ingat Kandri pasti juga ingat Nasi Kethek.
Kamu sendiri sudah pernah mencoba Nasi Kethek belum, Millens? (Audrian F/E05)