inibaru.id - Tidak semua makanan yang sehat, aman di konsumsi oleh tubuh. Terkadang makanan yang baik atau sehat justru akan berubah menjadi makanan yang jahat untuk tubuh jika tidak disajikan dengan cara yang benar.
Misalnya salah satu jenis umbi-umbian yang selama ini dipercaya sebagai sumber energi yang baik untuk kesehatan tubuh manusia yakni kentang. Saking banyak nilai manfaatnya, umbi satu ini menjadi salah satu makanan favorit sebagian besar orang. Tentunya dengan penyajian yang berbeda-beda, ada yang direbus, dikukus, digoreng bahkan diproduksi dalam bentuk jajan kemasan yang tak diketahui jelas proses pengolahannya.
Meskipun demikian, para penggila kentang mesti berhati-hati. Sebab, dalam sebuah penelitian yang dilakukan selama delapan tahun oleh Sputnik menunjukkan konsumsi olahan kentang yang digoreng berdampak buruk untuk kesehatan bahkan mempercepat kematian.
Baca juga:
Tiap Tubuh Seseorang Memiliki Sel Kanker
Penting! Kenali Teknik Jawaban Anak yang Bertanya Tentang Teroris
Menurut badan kesehatan pemerintah Amerika Serikat, makanan bertepung yang digoreng dengan suhu tinggi akan memicu munculnya Akrilamida. Akrilamida atau akrilamid merupakan senyawa dengan rumus kimia C3H5NO yang berbahaya bagi tubuh manusia. Keberadaan akrilamid dalam tubuh seseorang bersifat karsinogenik. Karena zat tersebut terbukti dapat menyebabkan tumor di kelenjar adrenalin, tiroid, dan paru-paru.
Meski begitu, tak ada larangan menyantap potongan-potongan kentang tersebut. Hanya cara penyajiannya saja yang diubah. Tak lagi digoreng, tapi dikukus atau direbus.
Dalam penelitian yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition juga menyebutkan seseorang yang mengkonsumsi kentang goreng dua kali seminggu berisiko meninggal dunia akibat serangan jantung. Dengan persentase dua kali lipat dibanding yang tidak mengonsumsinya. Penyebab, sistem peredaran darah yang terlalu dipenuhi kolesterol dan racun-racun lain.
Baca juga:
Asap Rokok Ancam Pendengaran Balita, Masih Tega?
Hari Laut Sedunia, Refleksi Sederet Masalah Kelautan Indonesia
Penelitian yang dilakukan ini melibatkan 4.440 orang berusia 45-79 tahun. Mereka diteliti selama delapan tahun dan 236 orang di antaranya kemudian meninggal. Penelitian mendapati bahwa mereka yang meninggal adalah yang paling sering makan kentang goreng.
Kendati demikian, penelitian ini masih terus dikembangkan untuk memastikan secara umum pengaruh konsumsi kentang goreng ini terhadap risiko kematian yang tinggi seseorang.
“Konsumsi rutin kentang goreng berkaitan dengan meningkatnya risiko kematian. Masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut guna memastikan bahwa konsumsi kentang secara umum berhubungan dengan risiko kematian yang lebih tinggi,” ungkap penelitian tersebut. (NA/IB)