Inibaru.id – Aneka kudapan khas Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, memang sayang untuk dilewatkan ya, Millens, terlebih untuk makanan unik satu ini. Clorot namanya. Bungkusnya yang menyerupai terompet kecil, membuat tampilannya terlihat begitu khas.
Bungkus clorot terbuat dari daun kelapa muda yang telah dibuang punggungnya, lalu diulin sedemikian rupa dengan bagian bawah runcing dan terkunci. "Selongsong" itu kemudian diisi dengan adonan yang terbuat dari tepung beras, gula merah, santan, dan sedikit tepung kanji.
Bentuknya mirip es krim cone, tapi beda, lo! (Flickr/Raditya Kertiyasa)
Dalam memasukkan adonan, kamu perlu berhati-hati. Lantaran bakal mengembang saat dikukus, adonan kenyal itu hanya dimasukkan sebanyak tiga per empat dari tinggi selongsong yang juga biasa disebut urung tersebut. Setelah matang, clorot bisa disajikan di atas piring bersama teh atau kopi hangat.
Cara Makan Clorot
Kendati bentuknya mirip es krim cone, cara makan clorot sudah pasti jauh berbeda degan es krim yang dinikmati dengan dijilat. Untuk ngudari (membuka) clorot, kamu cukup mendorong bagian bawah atau yang bentuknya runcing ke atas dengan satu jari. Nantinya, clorot bakal menyembul dan kamu bisa langsung memakannya.
Di Purworejo, kamu bisa menemukan clorot, salah satunya, di Pasar Grabag, Kecamatan Grabag. Harganya terbilang cukup miring. Sejinah (seikat yang berisi sepuluh buah) clorot cukup kamu bayar dengan harga sekitar Rp 8.000.
Clorot biasa dijual per sepuluh biji. (Tagar)
Rasanya? Secara umum, clorot memiliki tekstur dan rasa yang mirip jenang. Sementara, dari segi bentuk, penganan ini mirip dumbeg khas Rembang. Selain dijual di pasar, kamu juga bisa menemukan clorot pada acara hajatan, pergelaran adat, atau perayaan hari raya Idulfitri.
Karena tanpa pengawet buatan, clorot hanya bisa bertahan hingga dua hari. Jadi, pastikan penganan itu nggak basi kalau kamu jadikan oleh-oleh ya, Millens! (MG26/E03)