inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Stalking, Pertanda Cinta atau Tanda Bahaya?
Senin, 8 Jul 2024 21:42
Bagikan:
Stalking atau menuntit gebetan apakah tanda cinta? (Freepik)

Stalking atau menuntit gebetan apakah tanda cinta? (Freepik)

Jatuh cinta membawa perasaan ingin selalu dekat dan ingin tahu apa yang sedang dilakukan gebetan. Tapi, stalking gebetan apa iya itu tanda cinta?

Inibaru.id - Dalam era digital saat ini, fenomena "stalking" atau mengintai seseorang melalui media sosial menjadi semakin umum. Banyak orang yang mungkin merasa senang ketika mengetahui bahwa seseorang memperhatikan mereka dengan detail.

Namun, benarkah stalking merupakan pertanda cinta? Atau sebenarnya ada aspek lain yang lebih mengkhawatirkan di balik tindakan tersebut?

Stalking secara umum dapat diartikan sebagai perilaku mengamati atau mengintai seseorang secara terus-menerus, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Tindakan ini bisa dilakukan oleh seseorang yang mengenal korban secara pribadi atau bahkan oleh orang asing.

Nggak dapat dimungkiri bahwa ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan stalking yang berkaitan dengan perasaan cinta atau ketertarikan. Beberapa orang mungkin merasa tertarik pada seseorang dan ingin mengetahui lebih banyak tentang kehidupan mereka, hobi, dan kebiasaan sehari-hari. Dalam tahap awal hubungan, hal ini bisa saja dianggap sebagai bentuk perhatian atau ketertarikan yang wajar.

Namun, penting untuk membedakan antara ketertarikan yang sehat dan perilaku obsesif yang dapat mengganggu privasi seseorang. Ketika stalking dilakukan secara berlebihan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya. Tindakan ini dapat berujung pada gangguan emosional bagi korban, seperti rasa takut, cemas, dan nggak nyaman.

Tanda-tanda stalking yang berlebihan meliputi:

- Menghubungi seseorang secara terus-menerus tanpa ada respon yang diharapkan.

- Mengikuti seseorang secara fisik tanpa izin.

- Mengumpulkan informasi pribadi tanpa sepengetahuan atau izin dari orang yang bersangkutan.

- Mengirim pesan atau komentar yang nggak diinginkan secara terus-menerus.

Dampak Negatif Stalking

Jangan sampai perilaku stalkingmu bikin gebetan gerah. (Pexels/SHVets Production)
Jangan sampai perilaku stalkingmu bikin gebetan gerah. (Pexels/SHVets Production)

Stalking nggak hanya mengganggu privasi seseorang, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental korban. Rasa cemas dan takut yang ditimbulkan oleh perilaku stalking dapat mempengaruhi keseharian dan produktivitas seseorang. Selain itu, korban stalking juga bisa mengalami stres, depresi, dan trauma jangka panjang.

Batasan antara Cinta dan Stalking

Penting untuk memahami bahwa cinta sejati nggak seharusnya melibatkan pelanggaran privasi atau perilaku obsesif. Cinta yang sehat adalah tentang saling menghormati, mempercayai, dan memberi ruang bagi satu sama lain. Menghormati batasan dan privasi orang lain adalah kunci dalam menjalin hubungan yang sehat dan harmonis.

Stalking bukanlah pertanda cinta yang sehat. Meskipun mungkin ada perasaan ketertarikan di balik tindakan tersebut, perilaku mengintai yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif yang serius. Penting bagi setiap individu untuk menghormati privasi dan batasan orang lain, serta memahami bahwa cinta sejati tidak melibatkan perilaku yang merugikan.

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami stalking, penting untuk mencari bantuan dan dukungan dari pihak berwenang atau profesional kesehatan mental. Cinta sejati adalah tentang saling menghormati dan memberi ruang, bukan tentang kontrol dan obsesi.

Apa kamu pernah stalking gebetan? Jangan berlebihan ya, Millens. Seram! (Siti Zumrokhatun/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved