inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Sekilas tentang Antraks, Bakteri yang Bertahan Puluhan Tahun di Tanah
Sabtu, 8 Jul 2023 08:00
Bagikan:
Ilustrasi: Di Gunungkidul Yogyakarta sebanyak 12 warga positif antraks. (RRI/Mulato Ishaan)

Ilustrasi: Di Gunungkidul Yogyakarta sebanyak 12 warga positif antraks. (RRI/Mulato Ishaan)

Bakteri antraks memang menginfeksi hewan ternak. Tapi, ia juga bisa menular ke tubuh manusia. Nggak hanya itu, bakteri ini juga mampu bertahan puluhan tahun di dalam tanah.

Inibaru.id - Baru-baru ini kita dihebohkan oleh kabar muncul dan menyebarnya penyakit antraks di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Sebanyak 12 warga di sana positif antraks diduga karena memakan bangkai sapi yang telah dikubur. Sebenarnya, apa itu antraks dan kenapa begitu mematikan?

Antraks merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri bernama bacillus anthracis. Bakteri ini berbentuk tangkai dan terklasifikasi gram negative.

Biasanya antraks menyerang hewan herbivora yang menelan atau menghirup spora bakteri antraks dari rumput, tanah, dan air. Ada empat jenis penyakit antraks, yaitu antraks kulit, antraks pada saluran pencernaan, antraks pada paru-paru, dan antraks meningitis.

Meskipun menyerang hewan, tetapi manusia juga bisa tertular. Penularan penyakit antraks pada manusia dapat terjadi ketika seseorang yang memiliki luka terbuka pada kulit menyentuh hewan yang terkena penyakit antraks. Selain itu, penularan juga bisa terjadi ketika mengonsumsi daging dari hewan yang terjangkit penyakit antraks.

Spora Antraks Tahan Lama

Bakteri antraks yang berubah menjadi spora bisa menyebar di dalam tanah dan nggak akan hilang hingga berpuluh-puluh tahun. (MI/Antara/Hendra Nurdiyansyah)
Bakteri antraks yang berubah menjadi spora bisa menyebar di dalam tanah dan nggak akan hilang hingga berpuluh-puluh tahun. (MI/Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Perlu kamu tahu, bakteri antraks dapat berupah menjadi spora ketika terjadi kontak dengan udara luar. Spora itu akan terus menyebar di dalam tanah dan nggak akan hilang hingga berpuluh-puluh tahun.

Ia baru bisa mati oleh pemanasan pada temperature 1.000 derajat celsius selama 20 menit atau melalui pemanasan kering 140 derajat celsius selama 30 menit.

Banyaknya orang yang meninggal pada kasus antraks di Gunungkidul Yogyakarta bisa jadi karena keadaan pasien sudah terlalu parah atau terlambat melapor ke balai kesehatan. Sebenarnya, penyakit antraks masih bisa ditangani jika cepat menemui dokter.

Biasanya dokter akan memberikan antibiotik seperti penicillin, streptomycin, oxytetracycline, dan sulfonamide. Pemberian antibiotik yang dilakukan secepatnya dapat mempermudah pengobatan. Sementara untuk pencegahan penyakit ini tenaga medis dapat melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak.

Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada dan nggak sembarangan memakan daging, ya. Mari kita doakan kasus antraks di Gunungkidul Yogyakarta segera bisa ditangani dengan baik! (Siti Khatijah/E03)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2025 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved