Inibaru.id - Semua orang yang bersekolah di tahun 1980 hingga 2000-an awal pasti memiliki pengalaman yang sama, yaitu sering mendengar nama Budi dan Ani saat pelajaran Bahasa Indonesia. Penyebutan kedua nama ini terjadi hampir semua sekolah di seluruh Indonesia, lo, Millens.
Ternyata, pemilihan nama Budi dan Ani nggak sembarangan dilakukan. Ada tokoh yang menjadi pencetus dari penggunaan kedua nama ini. Dia adalah Siti Rahmani Rauf. Perempuan yang lahir pada 5 Juni 1919 di Padang ini adalah pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah SD Tanah Abang 5, Jakarta Pusat.
Budi dan Ani diciptakan dalam sebuah buku sekolah yang terbit pada tahun 1980-an. Saat itu, Siti diminta untuk membuatnya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan usai pensiun sebagai Kepala Sekolah SDN Tanah Abang 5 sejak 1976.
Siti memilih nama Budi dan Ani karena nama ini nggak melekat pada satu adat atau budaya suku di Indonesia. Kedua nama ini dipakai di mana saja dan identik dengan kultur asli Indonesia. Meski begitu, nama itu mungkin juga diserap dari nama Belanda seperti Anne yang pelafalannya mirip dengan Ani.
Ada alasan lain yang membuat nama Budi dan Ani dipilih, yakni kecocokannya dengan metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Metode ini sangat penting dalam pembelajaran sebab memadukan unsur dunia anak-anak dengan materi pembelajaran. Jadi, anak-anak akan lebih cepat belajar karena menyinggung unsur keseharian.
Yang menarik, saat diminta untuk membuat buku dan menciptakan tokoh Budi dan Ani ini, Siti nggak meminta bayaran sepeserpun. Dia ikhlas membuatnya karena cinta dengan dunia pendidikan.
Pernah Dipakai untuk Iklan Manchester United
Nggak hanya dikenal di dunia pendidikan, nama Budi dan Ani bahkan sampai tenar di dunia sepak bola, lo, Millens. Pada 2009 lalu, klub raksasa Inggris Manchester United yang sedang melakukan promosi untuk pertandingan uji coba di Indonesia sampai membuat iklan dengan tema dunia pendidikan.
Para pemain seperti Wayne Rooney, Park Ji-sung, Michael Carrick, Rio Ferdinand, dan Edwin van der Sar duduk di bangku sekolah untuk belajar bahasa Indonesia. Mereka secara serentak mengucapkan kata, "Ini Budi. Budi Bermain Bola."
Mulai 2013 Nama Budi dan Ani Mulai Menghilang
Sayangnya, nama Budi dan Ani nggak abadi. Semenjak kurikulum pendidikan 2013 diperkenalkan, kedua tokoh ini mulai menghilang dari dunia pendidikan Tanah Air. Semenjak penerapan kurikulum tersebut, pengajar diminta untuk lebih kreatif dalam memberikan materi dan hal ini berimbas pada hilangnya nama Budi dan Ani.
Kini, nama-nama yang disebut dalam buku pelajaran lebih menonjolkan keberagaman suku Nusantara seperti Edo dari Papua, Dayu dari Bali, atau Siti yang memakai hijab.
Nama-nama tersebut saat ini sudah banyak dipakai di buku-buku pelajaran anak-anak SD. Hal ini bertujuan untuk menyisipkan toleransi antarsuku dan agama sejak kecil.
Sayangnya, selain hilang di buku pelajaran, kini juga semakin jarang anak-anak Indonesia yang bernama Budi atau Ani, ya Millens? Kamu mau nggak mengembalikan nama-nama itu kembali di Nusantara, nih? (IB28/E07)