Inibaru.id - Sejak lulus kuliah pada 2010 hingga sekarang jadi perantau di Ibu Kota Jakarta dan hanya pulang sesekali di Kota Semarang, Pramudito Hartanto masih mengalami keresahan yang sama setiap kali naik sepeda motor di jalanan Kota Atlas, yaitu adanya truk-truk sampah dengan bak yang rusak.
Selain karena aromanya yang nggak sedap, dia takut kalau sampai ada sampah yang terbawa angin dan mengenai tubuhnya atau keluarganya. Jadi bikin kotor, bukan?
"Dulu pas masih kuliah, saya menguap pas naik motor dan posisi helm terbuka. Dari arah berlawanan ada truk sampah yang baknya rusak dan sampahnya terbang. Ada beberapa potongan sampah masuk ke mulut. Saya sampai minggir dan muntah-muntah gara-gara itu," cerita Dito pada Sabtu (12/4/2025).
Sayangnya, saat dia kembali untuk libur Lebaran, truk-truk sampah dengan bak yang rusak sehingga muatannya rentan beterbangan terbawa angin, atau ada cairan berbau yang menetes dari bak masih saja dia temukan di jalanan Kota Semarang.
"Sekarang jadi rajin pakai masker dan pasti menutup kaca helm biar kejadian dulu nggak terulang. Tapi tetap saja nggak nyaman melihat truk-truk sampah dengan bak rusak itu masih dipakai. Takutnya bikin baju kotor juga. Seharusnya diperbaiki dulu baru boleh jalan," keluhnya.
Ternyata nggak hanya Dito yang mengeluhkan hal serupa. Di media sosial, banyak warga Kota Semarang lainnya juga. Untungnya, pihak pemerintah kota (Pemkot) Semarang nggak tutup telinga atas komplain dari banyak pihak ini.

Hal inilah yang diungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang Arwita Mawarti. Lewat akun Instagram @semarangskyproject, dia mengakui keberadaan truk-truk sampah rusak itu dan kini sedang mengupayakan perbaikan atas truk-truk tersebut.
"Kami langsung tarik dan masukkan ke bengkel untuk diperbaiki di bagian plat dindingnya yang bolong," tulis Arwita pada unggahannya, Sabtu (12/4) tersebut.
Pihak Pemkot memilih untuk melakukan perbaikan karena hal ini bakal lebih cepat untuk dilakukan alih-alih menunggu pengadaan truk baru yang baru bisa direalisasikan pada Juni 2025. Soalnya, proses pengangkutan sampah harus tetap dilakukan setiap hari. Diharapkan, perbaikan truk-truk sampah satu demi satu ini bisa mengatasi masalah yang selama ini dikeluhkan warga.
Asal kamu tahu saja, Pemkot Semarang diketahui punya 421 truk sampah. Sayangnya, yang mengalami kerusakan dari level ringan, sedang, atau berat cukup banyak, yaitu 170 unit. Khusus untuk yang rusak berat, rata-rata truk sampahnya sudah dipakai lebih dari 5 tahun.
Makanya, pihak Pemkot lewat DLH Kota Semarang sudah berencana untuk meremajakan 44 unit truk sampah dengan memakai dana APBD dan juga dana CSR dari pihak swasta.
Yap, setidaknya Pemkot sudah mau mendengarkan keluhan warga seperti Dito yang punya pengalaman kurang menyenangkan dengan truk sampah yang rusak. Semoga saja keluhan lain di jalanan seperti armada Trans Semarang yang juga perlu diperbaiki atau diremajakan itu juga bakal segera diurus, ya, Millens. (Arie Widodo/E05)