Inibaru.id – Sejak Selasa (29/1/2025) siang, hujan terus mengguyur sebagian besar wilayah di Jawa Tengah. Hal ini sesuai dengan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang sebelumnya menyebut bahwa puncak musim hujan di Jawa Tengah berlangsung pada Januari-Februari 2025. Tapi, kira-kira kapan ya puncak musim hujan ini selesai?
Pertanyaan ini mulai banyak dicetuskan banyak orang karena sudah ada beberapa bencana alam yang terjadi di Jawa Tengah. Di Kota Semarang pada hari ini, Rabu (30/1) saja, sudah ada beberapa titik yang tergenang dan mengalami longsor. Di tempat-tempat lainnya seperti Kudus, Kabupaten Pekalongan, Boyolali, atau Grobogan, juga sudah terjadi bencana banjir dan longsor, Millens.
Sayangnya, jawaban dari pertanyaan ini cukup mengkhawatirkan. Kita masih harus mengedepankan kewaspadaan karena menurut BMKG, musim hujan masih bakal berlangsung hingga Februari 2025. Hal inilah yang diungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
“Puncak musim hujan memang nggak serempak dari November, Desember, Januari, dan Februari. Tapi, sebagian besar wilayah Jawa Tengah mengalami puncak musim hujan sampai Februari. Makanya, potensi bencana seperti yang terjadi di Pekalongan lalu masih bisa terjadi. Kita semua tetap harus waspada,” lanjutnya di laman resmi BMKG pada Selasa (29/1).
Selain karena adanya puncak musim hujan, fenomena astronomis layaknya fase bulan baru juga bisa mempengaruhi peningkatan musim hujan, munculnya angin kencang, serta pembentukan gelombang laut yang tinggi. Oleh karena itu, masyarakat Jawa Tengah perlu mewaspadai kemunculan bencana-bencana hidrometeorologi layaknya banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung.
Lantas, wilayah mana saja yang punya potensi besar terkena bencana-bencana tersebut? Kalau soal bencana banjir, berkaca dari tahun lalu dan banjir-banjir yang berlangsung beberapa saat lalu, Kota Semarang, Kudus, Grobogan, Demak, Pekalongan, dan lain-lain yang sering terkena banjir harus mewaspadainya. Di sisi lain, wilayah lereng pegunungan di Jawa Tengah juga harus mewaspadai bencana tanah longsor dan angin kencang.
“Sejak kemarin (Selasa 29/1) angin di lereng Gunung Ungaran juga sangat kencang. Kabutnya juga tebal banget. Kita akhirnya memutuskan untuk di rumah saja, nggak ke ladang,” ungkap salah seorang petani di Kecamatan Sumowono, Jawa Tengah, Siti Chasanah.
Yap, puncak musim hujan di Jawa Tengah masih berlangsung hingga beberapa minggu lagi. Selalu jaga kesehatan dan kewaspadaan ya, Millens. Jaga pula kondisi alam agar nggak sampai terjadi bencana! (Arie Widodo/E05)