inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Petani di Demak dan Grobogan Terpaksa Panen Dini karena Sawah Terendam Banjir
Kamis, 12 Jan 2023 13:23
Bagikan:
Ilustrasi: Para petani mempercepat waktu panen padi untuk menghindari kerugian yang lebih banyak lagi akibat banjir. (Antara/Umarul Faruq)

Ilustrasi: Para petani mempercepat waktu panen padi untuk menghindari kerugian yang lebih banyak lagi akibat banjir. (Antara/Umarul Faruq)

Meski belum waktunya panen, tapi para petani di Demak dan Grobogan terpaksa memanen padinya. Hal itu disebabkan sawahnya sudah terendam banjir selama berhari-hari sehingga membuat padi nyaris busuk.

Inibaru.id - Banjir yang terjadi akhir tahun 2022 dan setelahnya mengakibatkan banyak kerusakan. Selain rumah dan jalan raya, area persawahan yang terendam juga membuat padi yang sedang ditanam terancam gagal panen.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, ratusan hektare sawah di Kabupaten Demak dan Grobogan terpaksa dipanen dini. Hingga saat ini, sawah masih terendam banjir dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter. Petani khawatir akan semakin merugi jika menunggu lebih lama lagi.

"Kita khawatir semakin merugi karena padi rusak dan mati," kata Mudhofir (50), petani di Desa Karangrejo, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak.

Hingga saat ini, di desanya ada 100 hektare lebih sawah yang masih terendam banjir. Namun menurut Mudhofir hanya lima hektare yang dapat dipanen. Selebihnya tanaman rusak serta belum dapat dipanen karena usia masih terlalu muda.

"Yang sudah dipanen usia rata-rata 100 hari," imbuhnya.

Dikonsumsi Sendiri

Hal serupa juga diungkapkan Saripah (55), petani di Desa Menduran, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan. Akibat berhari-hari tanaman padi usia 2,5 bulan terendam banjir mencapai satu meter, ratusan hektare sawah terpaksa dipanen dini.

Panen dini dilakukan para petani di beberapa desa di Grobogan karena biji padi sudah mulai menghitam hingga nyaris membusuk. Jika dibiarkan maka akan gagal panen.

"Hasil panen juga anjlok, satu hektare hanya dapat 500 kilogram karena banyak yang rusak," imbuhnya.

Hasil panen dini yang dihasilkan, menurut Parno (45), petani lainnya, hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Selain nggak laku dijual juga jumlahnya nggak banyak seperti panen sebelumnya. Sebelumnya hasil panen bisa mencapai empat ton per hektare.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan Sunanto mengatakan dari ribuan hektare sawah di daerah Grobogan terendam banjir, diperkirakan ada 400 hektare alami gagal panen.

"Pada tanaman padi usia 2,5-3 bulan terpaksa dipanen karena khawatir membusuk," imbuhnya.

Sedangkan pada tanaman padi usia satu bulan, lanjut Sunarto, masih punya harapan meskipun sebagian juga mati. Kemungkinan para petani akan melakukan tanam susulan.

Duh, sepertinya para petani di Jawa Tengah mengalami banyak kerugian akibat banjir yang melanda akhir-akhir ini ya? Semoga untuk musim tanam berikutnya panen mereka bakal sukses besar ya, Millens! (Siti Khatijah/E05)

Artikel ini telah terbit di Medcom dengan judul Ratusan Hektare Sawah di Demak dan Grobogan Panen Awal Akibat Banjir.

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved