inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Perlukah Menghentikan Kebiasaan 'Kretek-Kretek' Jari?
Minggu, 8 Jan 2023 17:30
Bagikan:
Banyak orang suka melakukan kretek-kretek. (Thinkstock via Detik)

Banyak orang suka melakukan kretek-kretek. (Thinkstock via Detik)

Ketika jari terasa kaku kemudian dikretek-kretek, rasanya memang melegakan. Jari yang tadinya kaku, sekarang terasa lemas kembali. Tapi benarkah kebiasaan kretek-kretek ini harus dihentikan karena berdampak pada sendi dan tulang?

Inibaru.id – Membunyikan ruas-ruas jari hingga terdengar bunyi 'kretek-kretek' memang memuaskan bahkan bikin nagih. Biasanya orang melakukan hal itu untuk menghilangkan rasa kaku atau tegang di jari tangan.

Bukan cuma jari, beberapa bagian tubuh lain juga bisa di-kretek-kretek seperti pinggang dan punggung. Tapi, kira-kira kebiasaan itu berbahaya atau nggak ya?

Kalau kata ahli bedah ortopedi dari Cleveland Clinic, Kim L. Stearns, MD, membunyikan buku-buku jari dapat melepaskan gas berupa gelembung nitrogen dari ruang di sekitar persendian. Adapun bunyi 'kretek-kretek' itu muncul dari gelembung yang dikompresi.

“Para peneliti tidak yakin apakah suara yang dipancarkan dari buku-buku jari Anda yang retak adalah gelembung gas yang terbentuk atau dilepaskan,” katanya seperti yang dikutip Kompas (7/1). "Tapi bagaimanapun juga, itu hanya gas."

Sebagai informasi, kebiasaan membunyikan jari itu nggak berbahaya. Jadi, nggak benar ya jika ada anggapan hal itu bakal mengakibatkan radang sendi ya. Namun, kretek-kretek itu harus dilakukan dengan teknik yang benar. Ini penting agar nggak ada efek buruk pada sendi maupun tulang.

Pastikan kamu nggak menarik atau menekannya terlalu kuat, dan perhatikan arah. Jika ketika kamu membunyikan jari terasa sakit, artinya ada kesalahan teknik. Terlebih lagi jika jarimu bengkak atau bengkok, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Ada kemungkinan ada indikasi cedera ligamen atau jarimu terkilir.

Melakukan kretek-kretek perlu teknik yang benar agar nggak cedera. (Steadyhealth via Tempo)
Melakukan kretek-kretek perlu teknik yang benar agar nggak cedera. (Steadyhealth via Tempo)

Lalu bagaimana dengan efek jangka panjangnya? Tenang, kretek-kretek jari juga nggak menimbulkan efek jangka panjang. Riset 2017 membuktikan, nggak ada perbedaan kekuatan genggaman antara orang yang kerap membunyikan jarinya dengan yang tidak.

Namun dalam studi tersebut juga dicantumkan adanya perbedaan ketebalan tulang rawan kepala metacarpal - yang bisa mengindikasikan terjadinya osteoarthritis. Meskipun demikian, belum bisa dipastikan apakah benar kebiasaan tersebut yang jadi sebabnya.

Perlukah dihentikan?

Dalam studi 2011, kretek-kretek dalam jangka panjang dapat memicu risiko osteoartritis atau nggak. Hasilnya, jumlah dan durasi perilaku membunyikan ruas-ruas jari nggak meningkatkan maupun menurunkan risiko pembengkakan sendi atau osteoartritis. Jadi intinya, kretek-kretek nggak berhubungan dengan semua itu.

Barang kali itu yang bikin para ahli nggak menyarankan orang-orang untuk melakukan atau segera menghentikan kebiasaan tersebut. Bagi sebagian orang, melakukan kretek-kretek untuk mengurangi sensasi kekakuan. Tapi, semua itu hanya manjur pada sebagian orang.

Kalau kamu suka melakukan kretek-kretek buku-buku jari juga nggak, Millens? (Siti Zumrokhatun/E07)

Komentar

OSC MEDCOM
inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved