Inibaru.id – Bagi para perokok, nggak hanya rokok yang menunjukkan kelas sosial. Korek api pun setali tiga uang. Namun, kendati bukan perokok, bukan berarti kamu nggak butuh korek api, karena alat kecil itu sangat memudahkanmu saat harus membakar sesuatu atau saat mati lampu.
Di dunia ini, ada pelbagai jenis korek api. Apa saja ya korek api tersebut?
Korek Api Gas
Jenis korek api pertama yang hampir pasti bisa ditemukan di setiap rumah dan dibawa banyak perokok adalah korek api gas. Bahan bakar korek ini adalah cairan naptha atau butana. Pemicu munculnya bunga api adalah pemantik dengan permukaan kasar yang memicu gesekan.
Kalau kamu cermati, korek api gas ini juga terdiri atas dua jenis. Ini terkadang membedakan dua kelas sosial juga sih. Ha-ha.
Ada yang pemantiknya berupa roda gerigi kasar. Biasanya, harga korek ini cukup murah di pasaran dan mudah ditemui di warung-warung. Sayangnya, terkadang gerigi ini macet sehingga korek nggak bisa digunakan lagi.
Selain itu, ada juga yang pemantiknya berupa tombol yang bisa ditekan. Api pun bisa menyala dengan lebih mudah dan tahan lama. Harganya biasanya lebih mahal jika dibandingkan dengan korek api dengan pemantik gerigi. Kalau beruntung, ada bonus berupa senter kecil yang bisa dipakai dalam kondisi darurat di korek jenis ini.
Korek Api Gas Klasik
Korek api gas ini biasanya memiliki wadah terbuat dari logam. Disebut klasik karena pada bagian pemantiknya juga memiliki penutup. Warnanya bervariasi, namun biasanya berwarna perak mengilat.
Korek api ini seringkali dipakai bapak-bapak berumur dan sudah dimiliki sejak lama karena awetnya luar biasa. Ehm, tentu tahu kan strata sosial pemakai pemantik ini di mana?
Salah satu jenis korek api klasik yang paling terkenal adalah Zippo yang didirikan oleh George Blaissdell. Korek ini biasanya tahan angin dianggap lebih berkelas sehingga sering dijadikan koleksi.
Korek Api Kayu
Kalau yang satu ini sangat legendaris. Harganya juga sangat murah dan bisa dibeli dalam jumlah banyak sekaligus. Korek api kayu sangat berguna bagi para perokok atau penjual makanan yang masih memasak dengan bahan bakar kayu atau arang.
Hanya, terkadang korek ini nggak mudah menyala meski batang koreknya sudah kamu pakai berkali-kali. Kalau sampai korek lembab atau basah, nggak akan lagi bisa dipakai. Korek ini juga nggak tahan angin, jadi cukup sulit dipakai kalau sedang ada angin kencang.
Selain korek-korek api tersebut, kamu juga bisa memakai cara lain kalau membutuhkan api, Millens. Sebagai contoh, banyak perokok yang bahkan menyalakan rokoknya di api kompor gas. Ah, ini sih kelas sosial paling mentok. Hi-hi.
Tapi, kalau kamu sedang berada di alam liar dan lupa bawa korek, kayaknya harus menggesek-gesekkan kayu atau api deh macam acara survival, gitu. (IB09/E03)