Inibaru.id – Pernah nggak kamu merasa sangat marah ketika mendengar suara jam yang berdetak atau merasa jijik ketika mendengar orang mengecap? Jika iya, ada kemungkinan kamu menderita misophonia.
Misophonia merupakan fenomena yang menyebabkan emosi dan reaksi yang sangat kuat terhadap suara tertentu dan bersifat negatif seperti marah atau jijik tadi. Beberapa contoh suara pemicunya adalah suara mengunyah, suara napas yang berat, suara air yang menetes, dan lain-lain.
Meskipun sepertinya suara-suara tersebut sepele, bagi pengidap misophonia suara itu sangat mengganggu. Ada pengidap yang hanya terganggu dengan satu suara pemicu, tapi ada juga yang memiliki beberapa suara pemicu. Duh!
Jika mendengar suara pemicu tersebut, orang dengan misophonia juga bakal merasakan reaksi yang parah atau lebih dari itu. Bahkan, beberapa orang nggak bisa mengendalikan emosi yang mereka rasakan, tapi bisa mengendalikan respons mereka.
Tapi untuk level parah, mereka bisa bereaksi secara impulsif. Jadi jangan kaget kalau mereka bisa marah-marah ketika mendengar pemicunya.
Gejala misophonia
Sebagai informasi, gejala utama misophonia adalah bereaksi negatif ketika mendengar suara pemicu. Selain itu, dikutip dari Healthline ada beberapa gejala lain yang mencakup serangkaian perasaan, emosi, dan sensasi fisik. Contohnya:
- Perasaan jengkel atau jijik;
- Marah atau perasaan agresi. Emosi ini termasuk keinginan untuk (bahkan) menyerang secara fisik atau verbal;
- Merasa gugup atau gelisah ketika mendengar atau membayangkan suara pemicu;
- Muncul rasa cemas atau panik, seperti merasa terjebak atau kehilangan kendali diri;
- Dada sesak atau merasa ada tekanan; dan
- Denyut jantung berdenyut lebih cepat, tekanan darah dan suhu tubuh naik.
Ketika kamu mengalami kesulitan dalam mengatasi suara pemicu, kamu bakal menghindari tempat-tempat tertentu. Misalnya jijik mendengat orang mengunyah makanan, kamu mungkin enggan mengunjungi restoran atau menjauhi orang-orang yang sedang makan.
Pokoknya, misophonia ini sangat berpotensi sedikit mengganggu kehidupan sehari-hari, Millens.
Lalu, suara apa saja yang memicu misophonia?
Secara umum, beberapa suara pemicu misophonia adalah suara lisan yang dibuat oleh orang lain, seperti:
- Mengunyah makanan;
- Menyeruput;
- Menelan;
- Napas yang berat; atau
- Mengecap bibir.
Tapi, bisa juga suara-suara pemicu misophonia muncul dari:
- Suara orang terisak;
- Bunyi mengeklik pena berulang kali;
- Gemerisik kertas ataupun kain;
- Jam berdetak;
- Denting gelas;
- Pengikir atau pemotong kuku; dan
- Kicau burung atau jangkrik.
Jika kamu menderita misophonia, mendapat dukungan dari profesional merupakan jalan terbaik. Bagaimanapun, misophonia bisa memengaruhi kualitas hidup. (Siti Zumrokhatun/E07)