Inibaru.id – Koran kolonial Javabode sempat menyandingkan Stasiun Pasar Senen dengan Stasiun Amsterdam atau Haarlem kala itu. Indah, rapi, dan kokoh, dengan terowongan penyeberangan, begitulah gambaran stasiun bergaya Indische Empire yang mulai beroperasi pada 1887 tersebut.
Sejak 1913, sebagaimana stasiun besar lain di Jakarta, Stasiun Pasar Senen mulai direnovasi besar-besaran. Bangunan utama dibongkar total, diganti bangunan baru yang diresmikan pada 19 Maret 1925. Yang unik, bagian peronnya dilengkapi terowongan penyeberangan bawah tanah, menjadi yang pertama kala itu.
Nggak berhenti di situ, PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus merawat salah satu stasiun bersejarah di DKI Jakarta itu. Pada 17 Juni 2020, Stasiun Pasar Senen resmi menjadi stasiun terpadu.
“KAI berkomitmen untuk secara konsisten merawat stasiun-stasiun kereta api untuk kenyamanan pelanggan saat akan menggunakan kereta api,” tutur VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Sebagai stasiun yang terdaftar sebagai bangunan cagar budaya, KAI tetap menjaga keaslian bangunan. Kolaborasi KAI, Pemprov Jakarta, dan PT Mass Rapid Transit Jakarta, membuat Stasiun Pasar Senen kian rapi dan tertata.
Akses bagi pedestrian kini lebih nyaman lantaran terintegrasi lansung dengan kawasan plaza stasiun yang merupakan area integrasi antarmoda. Ini memuat para penumpang lebih mudah melanjutkan perjalanan dengan transportasi lain.
Faslitas untuk pedestrian itu juga dilengkapi kanopi peneduh serta fasilitas rak sepeda dan ruang terbuka hijau. Halte bus transjakarta, angkutan daring, antrean bajaj, dan area untuk drop off-pick up penumpang juga telah tertata dengan rapi guna menghindari penumpukan kendaraan.
Monumen Ikonik
Kalau jeli mengamati, nggak jauh dari Stasiun Pasar Senen, sejatinya ada satu monumen ikonik nggak jauh dari stasiun tersibuk di Indonesia itu. Sebelum dilakukan penataan, monument bernama Tekad Merdeka atau Perjuangan Senen itu nggak terlalu kentara, tersembunyi di antara lapak asongan.
Kini, monumen yang dibangun untuk mengenang berbagai peristiwa sejarah yang pernah terjadi di daerah Senen dan sekitarnya itu dapat terlihat dengan jelas oleh masyarakat yang melintas plaza stasiun.
Perlu kamu tahu, Senen adalah daerah yang pernah menjadi lokasi pertempuran pejuang-pejuang Indonesia selama perjuangan fisik Jakarta, terutama setelah kapal-kapal perang Sekutu mendarat di Teluk Jakarta pada 29 September 1945.
Nah, monumen berupa patung bergaya realis yang diresmikan Walikota Jakarta Pusat A Munir pada 2 Mei 1982 itu diharapkan dapat menjadi penanda sekaligus pengingat kisah-kisah sejarah di Kawasan Senen.
Kalau kebetulan melakukan perjalanan ke Jakarta dan berhenti di Stasiun Pasar Senen, jangan lupa melihat-lihat monumen ini ya, Millens! (IB04/E03)