Inibaru.id – Setiap negara punya julukannya masing-masing. Sebut saja Thailand dengan Negeri Gajah Putihnya atau Jepang dengan Negara Matahari Terbit. Tapi, tahu nggak kalau Maroko punya julukan Negara Maghrib?
Bagi orang Indonesia, atau warga negara dengan populasi mayoritas muslim lain di dunia, kata ‘maghrib’ merujuk pada waktu di mana matahari tenggelam, siang berganti malam, atau waktu menjalankan salat maghrib. Hm, kalau dipikir-pikir, di Maroko waktu berjalan sama seperti negara-negara lainnya, dari pagi, siang, sore, dan malam hari. Tapi, kok disebut Negara Maghrib, ya?
Istilah Negara Magrib ini mulai terkenal saat Maroko bikin kejutan dengan melaju terus sampai semi final Piala Dunia 2022 Qatar. Slogan ‘Dima Maghrib’ sering muncul di media sosial. Makna dari istilah ini adalah ‘Ayo, Maroko!’ Dari sinilah, banyak orang dari seluruh dunia menyadari keterkaitan antara istilah Maghrib dengan Maroko.
Sebenarnya, menyebut negara Magrib sebagai Maroko saja nggak tepat, Millens. Pasalnya, pada 1989 lalu, Maroko dan tetangga-tetangganya di Afrika Utara, yaitu Aljazair, Libya, Mauritania, dan Tunisia membentuk Arab Maghreb Union, semacam ASEAN di wilayah tersebut. Meski organisasi negara-negara tersebut sudah bubar, istilah negara Maghrib bisa disematkan ke negara-negara tersebut.
Istilah ini dipakai untuk membagi wilayah negara-negara Arab menjadi dua. Di sisi timur, negara-negara seperti Arab Saudi, Bahrain, Qatar, UEA, Yaman, Oman, Yordania, Kuwait, Irak, Yordania, Lebanon, Suriah, Palestina, dan negara di sisi timur Afrika Utara seperti Mesir, dan Sudan disebut sebagai negara-Negara Mashriq. Kata ‘mashriq’ bisa diartikan sebagai ‘tempat matahari terbit’, sisi berlawanan dari ‘maghrib’ yang berarti ‘tempat matahari tenggelam’ untuk menyebut negara-negara Arab di Afrika Utara.
Tapi, karen nama resmi Kesultanan Maroko adalah Al-Mamlakah Al-Maghribiyah, ada kesan bahwa Maroko memang yang paling pantas menyandan sebutan Negara Maghrib. Apalagi, lokasinya di perkumpulan negara-negara Arab adalah yang paling barat. Bisa dikatakan, bagi negara-negara Arab lainnya, Marokolah tempat di mana matahari tenggelam, Millens.
Lebih dari itu, saat Maroko masih berada di masa pemerintahan Kalifah Almoravid, Kalifah Caliphate, dan Dinasti Saadian yang beribukota di Marrakesh, wilayah tersebut dikenal sebagai Al Magrib Al Aqsa. Pas banget deh julukan ini bagi negara tersebut.
Omong-omong, Maroko jadi salah satu dari 77 negara bebas visa bagi orang Indonesia. Jadi, kalau kamu mau berwisata atau melakukan keperluan lain ke sana selama 90 hari, nggak perlu kerepotan mengurus visa deh.
Gimana, tertarik untuk berkunjung ke Negara Maghrib yang satu ini, Millens? Pemandangan alam dan kota-kotanya cakep banget, lo! (Arie Widodo/E05)