Inibaru.id – Ketika seseorang digigit ular berbisa, terdapat prosedur penanganan yang tepat agar nggak berujung pada menyebarnya racun hingga menyebabkan kematian. Umumnya, banyak orang yang salah kaprah dalam menangani korban gigitan ular, terutama jenis king kobra.
Melansir Detik, Panji Sang Petualang membeberkan SOP pengobatan ketika seseorang mengalami gigitan ular.
Ketika yang digigit bagian tangan atau kaki, biasanya orang akan banyak bergerak. Padahal itu nggak diperbolehkan karena akan mempercepat penyebaran bisa. Semakin banyak gerak, bisa semakin menyebar kemana-mana.
"Yang harus dilakukan adalah seperti ini, pertama bisa ular tidak langsung masuk dan menjalar lewat darah, melainkan akan tertahan dulu di kelenjar getah bening," kata Panji saat ditemui di Rumah Reptil Panji Petualang di Kabupaten Purwakarta.
Metode yang dimaksud oleh Panji adalah imobilisasi. Caranya, bagian tubuh yang terkena ular dibidai (digips) atau diikat seperti ketika mengalami patah tulang. Cara ini membuat bisa nggak menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Panji melarang untuk mengikat bagian yang terkena gigitan atau mengisap darah bagian yang digigit ular. Khawatirnya darah akan tambah cepat menyebar.
Lelaki yang suka berpetualang di alam liar ini mengaku dirinya sering terkena gigitan ular berbisa. Jumlahnya nggak terhitung karena sejak kecil sudah akrab dengan ular. Meski begitu, pengalamannya nggak bikin dirinya kebal dari gigitan ular.
"Aku tidak mengklaim diriku kebal, ketika digigit alhamdullilah tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, padahal aku tidak pernah menggunakan trik menyakiti ular seperti memotong taringnya, atau menjahit bibirnya tidak pernah," tuturnya.
Jadi kamu sudah paham bagaimana menangani orang yang digigit ular ya, Millens. Jangan sampai salah langkah! (MG26/E06)