Inibaru.id – Digital Talent Scholarship (DTS) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) digelar di Hotel & Convention Patra Semarang pada Rabu (3/11/2021). Dalam acara ini, ada dua program DTS yang diadakan secara bersamaan.
Jadi, UPT Kementerian Kominfo untuk wilayah kerja Jateng, DIY, serta Bali, yakni BPSDMP Kominfo Yogyakarta memutuskan untuk menggelar dua program DTS, yakni Temathic Academy (TA) serta Digital Entrepreneurship Academy (DEA) secara hybrid dalam satu kesempatan.
Acara ini juga dihadiri oleh Wali Kota Semarang yang diwakili oleh Asisten Administrasi Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat dr Widoyono, M Ph secara offline serta Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kemenkominfo secara online.
Acara ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Sebagai contoh, panitia dan peserta harus menjalani tes swab antigen. Selain itu, ceremony kegiatan juga dibagi menjadi dua, yakni offline di Hotel Patra dan online lewat aplikasi Zoom di Hotel Grasia, tempat pelatihan DEA.
Untuk program TA, tema yang diambil adalah Digital Media Reporter (DMR). Tujuannya memberikan pelatihan bagi insan media, khususnya yang bergerak di media digital dengan sistem blended class, berupa kelas daring yang kemudian diikuti dengan kelas luring.
Diikuti Puluhan Jurnalis dan UMKM
Khusus untuk kelas daring, DMR mulai digelar via Zoom dari 25 Oktober hingga 2 November. Sementara, acara luring digelar di Hotel & Convention Patra Semarang selama tiga hari, yakni pada 3-5 November. Nggak kurang dari 60 jurnalis mengikuti pelatihan DMR.
Kurikulum DMR dibuat dari hasil kerja sama Kemenkominfo dengan Dewan Pers sesuai dengan perkembangan teknologi digital terkini. Pengajar yang disediakan Dewan Pers di kelas online sudah dipastikan memiliki kredibilitas mumpuni.Sementara, kelas daring diisi narasumber dari Sekolah Tinggi Multi Media MMTC kepunyaan Kemenkominfo.
Ada pun untuk program DEA "Pengelolaan Keuangan Digital" yang diadakan di Hotel Grasia digelar pada 3-4 November 2021. Target pesertanya adalah para pelaku UMKM serta usaha rintisan. Setidaknya, 100 pengusaha mendapatkan ilmu pencatatan keuangan dari perguruan tinggi unggulan serta pengenalan aplikasi pencatatan keuangan oleh mantri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pelatihan digital ini merupakan wujud nyata Kemenkominfo untuk semakin mengembangkan talenta-talenta digital di Tanah Air, khususnya di Kota Semarang, sebagaimana diungkapkan Kepala Bidan Litbang SDM Kemenkominfo Hary Budiarto dalam sambutannya.
Hary juga mengungkapkan, pihaknya bakal melakukan kerja sama penyelenggaran pelatihan digital dengan kuota mencapai 10 ribu untuk tingkat kabupaten/ kota serta 20 ribu untuk tingkat provinsi pada 2022.
Tawaran kerja sama ini juga bakal berlaku di Kota Semarang, mengingat Ibukota Jawa Tengah ini adalah peraih penghargaan Smart City dari ISNA pada 2020 untuk kota Smart Living. (IB09/E03)