Inibaru.id – Salah satu hewan yang paling menjengkelkan di dunia adalah lalat. Meski nggak menggigit sebagaimana nyamuk atau semut, lalat bisa menyebarkan penyakit. Kebiasannya yang terus terbang di sekitar tubuh kita dan sesekali hinggap juga bikin risih. Tapi, kepikiran nggak mengapa lalat sering hinggap di tubuh manusia?
Nggak cuma suara dengungannya yang nggak enak banget didengar, sensasi pada kulit tatkala kaki-kaki lalat menempel pada kulit manusia juga bikin risih. Sayangnya, meski sudah kita halau, tetap saja lalat seperti pengin hinggap lagi ke tubuh kita.
Baca Juga:
Tips Mencegah Lalat Masuk RumahUsut punya usut, lalat ternyata punya alasan yang mirip dengan nyamuk yang juga suka hinggap sekaligus mengisap darah manusia yaitu tertarik dengan karbon dioksida yang kita produksi saat mengeluarkan napas. Lebih dari itu, aroma lain yang diproduksi manusia seperti asam laktat dan asam karboksilat.
“Iya, mereka tertarik pada karbon dioksida yang kita produksi. Mereka mampu melihat aroma yang kita produksi layaknya saat kita melihat tampilan kamera infra meah,” ucap pakar entomologi Jonathan Larson yang berasal dari University of Kentucky, Amerika Serikat, (11/2/2025).

Selain aroma, ada hal lain yang juga bikin lalat tertarik untuk terus hinggap di tubuh manusia, yaitu adanya beberapa nutrisi yang bisa lalat minum pada kulit kita, lo! Yap, kamu nggak salah baca. Kalau lalat hinggap lalu seperti berlama-lama di kulit kita, artinya mereka sedang minum. Tapi, jangan kira mereka mengisap darah seperti nyamuk ya? Mereka hanya minum apa yang ada pada permukaan kulit saja.
“Keringat dan minyak alami kulit kaya akan berbagai zat, senyawa, hingga karbohidrat dan protein yang dibutuhkan lalat,” lanjut Larson.
O ya, terkait dengan rasa risih dan geli saat lalat-lalat ini hinggap di kulit manusia, hal ini disebabkan oleh saat mereka hinggap, kakinya yang memiliki reseptor khusus tersebut bakal aktif untuk menentukan apakah ada nutrisi yang layak dikonsumsi atau nggak. Setelah itu, mereka bakal mengeluarkan semacam enzim pencernaan khusus untuk mencairkan objek yang dianggap layak untuk dimakan. Setelah mencair, makanan itu tinggal disedot deh lewat mulitnya.
Yang pasti, meski nggak mengisap darah layaknya nyamuk, lalat termasuk dalam hewan penyebar penyakit karena kebiasaan mereka hinggap di berbagai benda koyor dan penuh kuman.
Kita sebaiknya juga rutin menjaga kebersihan demi mencegah hewan ini beterbangan di dekat rumah. Gunakan juga wewangian seperti minyak lemon eucalyptus yang dibenci mereka. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E05)