Inibaru.id - Kamu pernah merasa tubuh sering kelelahan, nggak bersemangat, pikiran kurang fokus, dan alami gangguan pencernaan? Dalam waktu yang sama keluhan itu diperparah dengan perubahan suasana hati secara drastis dan sering pusing tiba-tiba tanpa sebab?
Melihat gejalanya, bisa jadi tubuhmu membutuhkan detoksifikasi. Detoksifikasi atau yang lebih populer disebut detoks itu adalah cara yang kita lakukan untuk membersihkan tubuh dari “racun”. Racun dalam hal ini mencakup hal-hal yang berasal dari luar yang berdampak bagi kesehatan, seperti polutan, logam berat, dan bahan kimia berbahaya.
Detoks biasanya dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dalam jangka waktu tertentu. Salah satu caranya yaitu dengan diet detoks.
Saat diet detoks, hal yang bisa kamu lakukan antara lain dengan mengonsumsi jus detoks yang terdiri dari buah dan sayuran, menghindari makanan olahan yang tinggi gula dan garam, serta berolahraga rutin.
Cara Kerja Detoksifikasi Tubuh
Sebenarnya tubuh kita sudah melakukan detoksifikasi secara alami. Prosesnya berlangsung dalam organ-organ penting seperti hati, ginjal, paru-paru, kulit, dan sistem pencernaan. Organ-organ tersebut yang bertugas memecah racun dan zat lain yang nggak dibutuhkan dan mengeluarkan melalui urin, feses, dan keringat.
Lalu, kenapa kita perlu diet detoks? Itu karena untuk mengeluarkan racun secara optimal, organ-organ kita harus dalam kondisi sehat. Nah, di sinilah diet detoks berperan untuk memaksimalkan sistem detoksifikasi alami tubuh.
Seorang ahli diet dari Cleveland Clinic Kate Patton mengatakan pembatasan makanan padat dalam diet detoks bisa membantu menghilangkan racun dari dalam tubuh. Makanan padat ini bisa kamu ganti dengan jus buah dan sayuran segar, teh hijau, atau air perasan lemon.
Manfaat Detoksifikasi
Meski manfaatnya nggak kita rasakan secara instan, detoks tetaplah menjadi cara ampuh untuk memulai melakukan pola hidup sehat. Manfaat yang paling terasa adalah detoks akan memperbaiki pencernaan.
Diet detoks dengan cara membatasi konsumsi makanan padat bisa mengurangi beban usus dalam mencerna makanan. Namun, pastikan konsumsi makanan selama diet detoks memenuhi kebutuhan zat gizi, seperti dari jus buah dan sayuran, nasi merah, dan oatmeal.
Efek Samping Detoksifikasi
Sebelum menjalankan detoksifikasi, ada satu hal penting yang harus kamu tahu perihal efek sampingnya. Metode diet detoks ini biasanya melibatkan diet rendah kalori.
Pembatasan asupan kalori bisa menyebabkan tubuh kurang energi, kelelahan, dan mudah marah. Selain itu kamu juga berisiko mengalami dehidrasi, kram perut, kembung, mual, dan muntah.
Oleh karena itu, sebelum melakukannya berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk menakar manfaat dan risikonya.
Bisa saja kamu diperbolehkan melakukan detoks asal tetap memenuhi kebutuhan zat gizi lain, termasuk karbohidrat, lemak, dan protein. Jadi, kamu merasa butuh melakukan diet detoks nggak, Millens? (Hel/IB20/E05)