inibaru indonesia logo
Beranda
Hits
Ayah Ibu Pendek, Anaknya Pasti Nggak Bisa Tinggi?
Minggu, 7 Jun 2020 15:15
Penulis:
Anjani Stya
Anjani Stya
Bagikan:
Banyak orang berpikir jika tinggi badan dipengaruhi oleh tinggi orang tuanya. (Flickr/gauthierdelecroix)

Banyak orang berpikir jika tinggi badan dipengaruhi oleh tinggi orang tuanya. (Flickr/gauthierdelecroix)

Peran faktor genetik dalam menentukan tinggi badan seorang anak hanya berpengaruh sekitar 10-20 persen. Jadi, meski orang tua pendek, anaknya tetap bisa tinggi, kok.

Inibaru.id – Ungkapan bahwa orang tua yang pendek akan menghasilkan keturunan yang pendek ternyata hanyalah mitos. Orang tua sebagai penyumbang genetik untuk anak nggak pasti menentukan tinggi badan anak saat dewasa nantinya.

Anak tetap bisa tumbuh tinggi meski memiliki orang tua yang pendek. Hal ini dijelaskan oleh Ketua Umum Pergizian Pangan Indonesia Prof Hardiansyah. Menurutnya, pengaruh faktor genetik hanya 10 sampai 20 persen dalammenentukan tinggi badan.

“Faktor makanan dan lingkungan lebih dominan dan dalam jangka waktu panjang dapat memengaruhi genetik,” kata Hardiansyah.

Seperti salah satu contoh, anak-anak muda Jepang saat berada di lingkungan Indonesia di masa penjajahan hanya bertinggi badan sekitar 158 cm. Namun kini, rata-rata tinggi badan pria di Jepang bisa mencapai 172 cm.

Selain lingkungan, makanan berperan sangat penting dalam menentukan tinggi badan anak. Makanan yang dapat menunjang tinggi badan antara lain kacang-kacangan, ayam, almond, sayuran, ubi, telur, buah beri, salmon, serta susu.

“Meski susu bukan satu-satunya sumber zat gizi, tapi susu dapat melengkapi pemenuhan gizi yang berkualitas dalam mewujudkan gizi seimbang,” tambah Hardiansyah.

Asalkan mendapatkan asupan yang tepat dan rajin berolahraga, anak bisa lebih tinggi dari orang tuanya. (Flickr/

Daniel Lee)
Asalkan mendapatkan asupan yang tepat dan rajin berolahraga, anak bisa lebih tinggi dari orang tuanya. (Flickr/ Daniel Lee)

Dalam segelas susu terdapat separuh kebutuhan kalsium dan vitamin D yang dapat memenuhi 20 hingga 30 persen kebutuhan protein, vitamin B6, B9, B12, E, dan fosfor. Selain itu, dalam segelas susu juga mengandung energi, lemak, vitamin B5, zinc, dan lainnya.

“Semua zat gizi ini turut membantu pertumbuhan dan perkembangan anak, pertumbuhan dan kekuatan tulang, gizi, kekuatan otot, dan kemampuan berpikir,” tambahnya.

Meski susu tergolong baik untuk kesehatan dan mampu memberi asupan untuk meningkatkan tinggi badan, sayangnya masyarakat Indonesia masih nggak mencukupi asupannya. Konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah, yakni hanya 17 kg per tahun per kapita. Padahal di negara-negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, konsumsi susunya sudah di atas 20 kg per kapita per tahun.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Kanpus Kementrian Pertanian, Fini Murfiani menjelaskan bila tingkat konsumsi susu di Indonesia rendah dibandingkan di negara-negara tetangga.

“Apalagi bila dibandingkan dengan negara di Eropa yang lebih dari 200 kg per kapita per tahun,” kata Fini.

Jadi, nggak perlu khawatir kalau orang tua kamu nggak tinggi, Millens. Kamu tetap bisa mendapatkan tinggi badan yang ideal, kok asalkan memperhatikan gaya hidup sehari-hari! (Rep/MG31/E07)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved