Inibaru.id – Penemuan muntahan paus atau ambergris selalu menjadi kabar yang heboh bagi media lokal. Nggak terkecuali pada penemuan ambergris oleh seorang perempuan asal Thailand beberapa waktu lalu.
Dirinya menemukan benda padat berwarna kekuningan saat berjalan-jalan di pantai. Saat coba dibakar, gumpalan seberat 6,8 kg tersebut meleleh namun kembali mengeras saat suhunya turun. Sudah barang pasti itu adalah ambergris. Per gramnya bisa seharga 30 gram perak.
Dengan kata lain, perempuan Thailand tersebut mengantongi uang sekitar Rp 3,7 miliar. Wow! Per gram ambergris diperkirakan mencapai ribuan dollar AS. Yang bikin harganya setinggi langit adalah keberadaannya yang sulit ditemukan.
Proses Pembentukan Ambergris
Ambergris berasal dari usus atau sistem pencernaan paus sperma yang dikeluarkan melalui mulutnya. Gumpalan ambergris berasal dari bagian hewan yang keras seperti paruh cumi-cumi yang diikat oleh cairan empedu.
Campuran tersebut akan terbentuk di pencernaan paus sperma selama bertahun-tahun lamanya sebelum akhirnya dikeluarkan. Para ilmuwan berspekulasi bahwa ambergris dalam perut paus dapat membuat ukuran usus hewan tersebut lima kali lebih besar dan dapat menyebabkan kematian jika nggak dikeluarkan.
Secara alami, ambergris akan dimuntahkan oleh paus sperma dengan sendirinya. Perburuan paus sperma untuk diambil ambergrisnya merupakan tindakan yang ilegal, Millens. Hal ini karena paus sperma masuk ke dalam daftar hewan yang dilindungi undang-undang perlindungan margasatwa.
Saat dimuntahkan, ambergris akan mengapung di lautan dalam bentuk bongkahan besar. Bongkahan ini lama kelamaan akan mengeras layaknya batu saat terkena sinar matahari. Saat pertama dimuntahkan baunya amis seperti ikan, namun lama kelamaan baunya akan berubah menjadi manis serta bau khas tanah.
Pemanfaatan Ambergris
Aroma yang dikeluarkan oleh ambergris ini dimanfaatkan oleh para pelaku industri kosmetik. Biasanya pemanfaatannya adalah sebagai pengikat aroma parfum langka seperti musk.
Hal ini karena ambergris punya bau yang rumit serta sulit dideskripsikan. Proses oksidasi dan penggabungan berbagai elemen, seperti dari matahari, pasir, udara, garam laut, mineral laut, dan air membuat ambergris diinginkan oleh banyak ahli parfum di seluruh dunia.
Dalam penguapan yang lambat, ambergris dapat larut dalam beberapa jenis minyak tertentu. “Muntahan paus” ini dapat membuat aroma wangi pada parfum bertahan lebih lama. Nggak heran harganya selangit!
Selain menjadi campuran parfum, ambergris juga dimanfaatkan sebagai aroma dupa dan bahan pewangi dalam cerutu. Oh ya, pemanfaatan ambergris juga digunakan di dunia medis seperti pengobatan pilek, sakit kepala, melindungi individu dari wabah, dan kegunaan lain, baik bersifat fisik, mental, maupun psikologis.
Lihat harganya jadi pengin jalan-jalan di pantai. Siapa tahu bisa beruntung nemu seonggok ambergris. Hehe (Kom/IB27/E05)