inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
GRIS, Bangunan Bersejarah yang Tergantikan Ingar-Bingar Mal Paragon
Minggu, 12 Nov 2023 08:15
Penulis:
Bagikan:
Gedung GRIS yang dirobohkan dan digantikan dengan Mal Paragon. (Joss)

Gedung GRIS yang dirobohkan dan digantikan dengan Mal Paragon. (Joss)

Siapa sangka, bangunan Mal Paragon di Kota Semarang menyimpan sebuah cerita tentang bangunan bersejarah. Gedung GRIS namanya. Seperti apa ya kisah tentang bangunan yang dulu jadi tempat berkumpulnya orang Belanda pada masa penjajahan itu, ya?

Inibaru.id – Bagi warga Kota Semarang, khususnya yang sudah berumur, nama GRIS bukanlah hal yang asing. Maklum, nama tersebut adalah singkatan dari Gedung Rakyat Indonesia Semarang. Gedung GRIS sendiri adalah salah satu gedung bioskop yang cukup populer pada masa Orde Baru.

GRIS sudah diruntuhkan pada 15 tahun silam. Lokasi bekas bangunan tersebut kemudian dijadikan Mal Paragon, salah satu tempat perbelanjaan yang cukup mewah dengan 13 lantai.

Sayangnya, modernisasi memang terkadang memakan korban. Hal inilah yang terjadi pada gedung GRIS. Padahal, bangunan tersebut sudah eksis sejak masa penjajahan.

Salah seorang yang masih ingat dengan masa kejayaan GRIS adalah Achmad Arief. Laki-laki yang tinggal di Sekayu, RT 2 RW 1 ini mengungkap nama asli dari gedung tersebut pada masa penjajahan Belanda, yaitu Societeit Harmonie. Warga pribumi kemudian lebih mengenalnya sebagai Gedung Harmoni Belanda.

“GRIS dulu diurus oleh Yayasan. Bangunannya sering dipakai sebagai tempat berkumpul orang Belanda. Lalu ada orang pribumi yang membelinya untuk dijadikan gedung bioskop. Nah, di sampingnya juga ada gedung wayang orang namanya Ngesti Pandowo,” ucap Arief sebagaimana dilansir dari Radarsemarang, Jumat (1/4/2022).

Lokasi bekas reruntuhan Gedung GRIS kemudian dibangun jadi Mal Paragon. (Klook)
Lokasi bekas reruntuhan Gedung GRIS kemudian dibangun jadi Mal Paragon. (Klook)

Saat eksis sebagai bioskop, setidaknya ada tiga sesi penayangan yang selalu ramai dijejali penonton dari pukul 17.00 WIB sampai 23.00 WIB. Film yang ditayangkan nggak hanya film-film lokal, melainkan juga film asing.

“Masa jaya GRIS itu pada 1950-an sampai 1970-an. Selain jadi bioskop, bangunannya juga dipakai sebagai acara resepsi, kampus bahasa, perpustakaan, dan lain-lain. Ada juga pertunjukan wayang orang dari Putra Sekayu Club yang dibangun pada 1951. Saya salah satu yang dulu ikut klub tersebut,” lanjut Arief.

Sayangnya, masa kejayaan bangunan tersebut mulai meredup pada dekade 1970-an. Mereka yang menggelar wayang orang dan petunjukan teater juga meninggalkan Semarang. Bangunan bersejarah tersebut kemudian nggak terurus.

“Sampai akhirnya 2008 GRIS dibongkar dan dibangun Mal Paragon. Ngesti Pandowo kemudian dipindah ke Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) yang ada di Jalan Sriwijaya,” kata Arief.

Nggak disangka ya, Millens, ternyata ada bangunan bersejarah yang sayangnya kini sudah nggak eksis lagi di lokasi yang kini jadi Mal Paragon. (Arie Widodo/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved