Inibaru.id – Kemarau yang panjang tentu bikin resah karena mempengaruhi panen dan ketersediaan air. Para petani di Indonesia nggak bisa tinggal diam, mereka punya upaya unik untuk memanggil hujan. Yap, ritual memanggil hujan jadi pilihan bagi masyarakat di beberapa wilayah di Indonesia. Apa saja ya?
1. Ojung
Masyarakat d Bondowoso melakukan ritual ini untuk menghadapi kekeringan dan sebagai tolak bala. Tarian Topeng Kuna dan Rontek Singo Wulung jadi pembuka ritual. Oya, adrenalin kamu bakal diuji karena ada pertandingan adu pukul dengan senjata sebatang rotan sebagai puncak ritual. Wah, seram juga ya!
Ritual ojung dari Bondowoso. (plukme.com)
2. Tarian Suling Dewa
Tarian ini adalah salah satu kesenian tradisional yang Berasal dari Bayan, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketika kemarau melanda NTB, tarian Suling Dewa jadi ritual pamungkasnya. Sebelum ritual berlangsung, hal yang harus dilakukan adalah menentukan kapan dan di mana acara berlangsung. Kembang dan makanan dan kapur sirih jadi sesaji.
3. Gedub Ende
Gedub Ende adalah ritual khas masyarakat Bali untuk mendatangkan hujan dengan mengadu dua orang. Masing-masing orang dibekali senjata dan penangkis yang terbuat dari rotan. Senjatanya disebut Ende, sedangkan Gedub merupakan penangkis. Wasit yang bernama Saye jadi penengah dalam pertarungan. Konon, darah yang keluar karena pertarungan ini diyakini akan mendatangkan hujan.
4. Cowongan
Ritual dari Banyumas ini dijamin bebas dari kekerasan. Cawongan memiliki arti menghiasi wajah. Wajah yang dimaksud adalah wajah irus (batok kelapa) yang diumpamakan wajah seorang wanita. Ritual ini dipercaya dapat menurunkan hujan dengan bantuan Dewi Sri yang merupakan dewi pangan yang memberikan kesejahteran bagi manusia.
Yang boleh melakukan ritual Cowongan hanyalah kaum wanita saja, lo. Hm, kira-kira kenapa ya? Menurut cerita masyarakat setempat, bidadari masuk dalam properti cowongan, jadi laki-laki dilarang sembarangan pegang deh.
Ritual cowongan hanya boleh dilakukan perempuan. (banyumase.com)
5. Manten Kucing
Manten Kucing atau penganten kucing adalah ritual memanggil hujan di Tulungagung, khususnya di Desa Palem. Caranya, sepasang kucing akan dinikahkan secara simbolis. Kucing yang dipilih harus berwarna putih. Masing-masing kucing akan dimasukkan ke dalam keranji supaya nggak kabur.
Nantinya, kedua "mempelai" kucing ini akan diarak dan dibawa oleh dua orang yang berpakaian pengantin adat Jawa. Kedua kucing tersebut dimandikan dalam telaga secara bergantian. Tahap terakhir adalah arakan kucing berjalan menuju pelaminan. Jangan salah, acara ini nggak kalah meriah dengan hajatan pengantin pada umumnya, lo.
Wah, ada-ada saja deh, ritual memanggil hujan dari Indonesia. Tertarik ikutan menghalau cuaca yang terik, Sobat Millens? (MG13/E05)