Inibaru.id – Topi dengan bulu-bulu ayam, kain dengan warna-warni cerah, dan sepatu bot yang bergemerincing, begitulah pakaian yang dikenakan para penari Topeng Ireng, tari tradisional dari Desa Ngargogondo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.
Jika kamu sedang berlibur di desa wisata ini, tari topeng ireng sebaiknya menjadi salah satu pertunjukan yang nggak kamu lewatkan.
Tari topeng ireng berasal dari lereng Gunung Merapi dan Merbabu. Tarian ini berkembang sekitar 1980-an. Pada masa tersebut, pemerintah Orde Baru melarang pelbagai kesenian berkembang, termasuk seni bela diri seperti silat.
Karena nggak pengin ditangkap, para seniman lantas mengubah gerakan silat ini menjadi tarian. Musik yang mengiringinya pun diambil dari tembang Jawa yang sarat pesan penyebaran Islam.
Tari topeng ireng. (Myimage)
Bicara soal namanya, topeng ireng rupanya singkatan dari “Tata Lempeng Irama Kenceng”. Dalam bahasa Indonesia, kalimat ini berarti menata hidup secara baik dengan irama yang dinamis.
Dalam perkembangannya, tari topeng nggak hanya menjadi bagian dari pagelaran budaya. Tarian ini juga biasannya menjadi hiburan di acara hajatan warga, lo.
Tertarik mempelajari tari topeng ireng? Datang saja ke Pondok Seni dan Budaya Boediardjo yang beralamat di Jalan Bala Dewa 32, Mungkid, Borobudur.
Nggak hanya topeng ireng, kamu bakal diajari kesenian lain juga. Dengan ikut berlatih, kamu turut pula melestarikan kesenian Indonesia. Hm, sobat Millens kapan mau daftar? (IB15/E03)