inibaru indonesia logo
Beranda
Tradisinesia
Bupati Temanggung Serius Ajukan Jaran Kepang Agar Diakui UNESCO
Selasa, 16 Jul 2019 13:15
Penulis:
Zulfa Anisah
Zulfa Anisah
Bagikan:
Jajaran Pemerintah Temanggung sedang melakukan gerakan ha'e setelah memberikan sambutan pada gelaran Jifolk 2019. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Jajaran Pemerintah Temanggung sedang melakukan gerakan ha'e setelah memberikan sambutan pada gelaran Jifolk 2019. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Bupati Temanggung menyampaikan keinginannya untuk mendorong UNESCO agar mengakui Jaran Kepang sebagai kebudayaan asli Kabupaten Temanggung. Rencana ini nampaknya bukan main-main melihat berbagai langkah strategis yang dilakukan. Apa saja?

Inibaru.id - Pagelaran Java International Folklore pada Jumat-Minggu, (12-14/7) kemarin menghadirkan berbagai penampil yang datang dari berbagai kota hingga mancanegara. Muhammad Al Khadziq, Bupati Temanggung menyampaikan keseriusannya untuk kembali menggelar pentas bertaraf internasional semacam ini.

Dia mengungkapkan, acara ini bertujuan memberikan pengalaman dan pengetahuan baru serta pancingan para pelaku industri event, pelaku seni budaya, dan stakeholder agar semakin meningkatkan mutu penyelenggaraan event yang lebih baik di masa depan.

Dalam sambutannya dia mengungkapkan keinginannya untuk mendorong Jaran Kepang agar diakui oleh UNESCO lo, Millens! “Kami juga mendorong Jaran Kepang agar diakui UNESCO sebagai bagian salah satu warisan budaya dunia yang asli berasal dari Kabupaten Temanggung,” kata Khadziq.  tentu hal ini harus dibarengi dengan berbagai strategi kebudayaan yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung.

Bupati Temanggung mendorong UNESCO untuk mengakui Jaran Kepang sebagai kebudayaan asli Kabupaten Temanggung. (Inibaru.id)

“Ini adalah strategi kebudayaan dalam membangun Temanggung agar mampu mengungguli daerah lain tanpa meninggalkan karakter dasar masyarakat dan akar tradisi dan budaya masyarakatnya,” kata Khadziq dalam sambutannya dengan semangat.

Khadziq juga menekankan, genetika masyarakat Kabupaten Temangung adalah genetika kebudayaan. Nggak heran, gelar budaya JiFolk kali ini mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat Kabupaten Temanggung sendiri dan masyarakat sekitarnya.

Mendirikan Kelompok Kuda Lumping

Nggak cuma fokus memberikan wadah untuk pelaku seni, Pemerintah Kabupaten Temanggung menunjukkan keseriusannya dalam menggarap potensi kebudayaannya lo. Khadziq menyampaikan bahwa di tahun 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung mendirikan kelompok kuda lumping.

“Mulai tahun ini Pemerintah Kabupaten Temanggung  mendirikan kelompok kuda lumping milik Pemerintah Kabupaten bernama Satria Bumipala,” tutur Khadziq yang kemudian diikuti dengan riuh tepuk tangan penonton.

Di tahun 2019 ini, pemerintah temanggung juga membentuk kelompok Kuda Lumping bernama Satria Bumipala. (dok. istimewa)

Dia memnginginkan event semacam ini mampu mendorong potensi lokal. Banyaknya event seni budaya mulai tingkat desa menurutnya harus semakin profesional dan memenuhi standar pariwisata.

JiFolk yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut ini adalah salah satu rangkaian Festival Sindoro Sumbing yang digelar sejak 9 Juni lalu. Berbagai acara sudah lebih dulu dilaksanakan seperti ngopi di papringan, workshop Jaran Kepang dan Java Ballon Festival . Selain membuat kelompok Jaran Kepang, Khadziq menyampaikan bahwa acara JiFolk akan diadakan setiap tahun.

Wah, semoga semangat nguri-uri budaya seperti ini berhasil membuat berbagai kebudayaan di Indonesia tetap lestari ya, Millens! (Zulfa Anisah/E05)

Komentar

inibaru indonesia logo

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

Social Media

A Group Partner of:

medcom.idmetrotvnews.commediaindonesia.comlampost.co
Copyright © 2024 Inibaru Media - Media Group. All Right Reserved