Inibaru.id – Perubahan iklim menjadi isu global yang memberikan dampak buruk terhadap pelbagai lini kehidupan, termasuk ketersediaan air bersih di Bumi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi AQUA, perusahaan air minum dalam kemasan yang telah lebih dari setengah abad berdiri di Indonesia.
Menjawab tantangan tersebut, perusahaan yang berdiri pada 1973 ini pun terus berupaya menghadirkan berbagai inisiatif guna menciptakan produk-produk berkualitas yang sejalan dengan keinginan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin kala menyambut kunjungan media ke Pabrik AQUA Mekarsari, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (23/2/2024).
"Tepat di hari ini, selama 51 tahun, kami telah menghadirkan lebih dari sekadar produk air minum dalam kemasan, tapi juga tanggung jawab yang datang bersamaan dengan komitmen perusahaan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan di Indonesia,” terangnya.
Komitmen kuat untuk tumbuh, lebih kuat, dan maju bersama Indonesia tersebut, lanjutnya, diwujudkan dalam roadmap keberlanjutan perusahaan, “Danone Impact Journey”, yang memberikan dampak positif terhadap kesehatan masyarakat melalui produk dan inisiatif keberlanjutan lingkungan, serta kesejahteraan karyawan dan masyarakat.
“Kami percaya, pertumbuhan usaha dalam jangka panjang haruslah membawa kebaikan, manfaat, atau nilai tambah untuk seluruh pemangku kepentingan,” tegas Arif. “Karena itu, model bisnis berkelanjutan menjadi pondasi dalam mencapai tujuan besar tersebut.”
Menjaga Kealamian Ekosistem
Terkait hal ini, Kepala Pabrik AQUA Mekarsari Krisvan Sarendeng menegaskan, seluruh pabrik termasuk di tempatnya telah berkomitmen untuk menghadirkan produk berkualitas dengan melakukan serangkaian upaya untuk melindungi kealamian ekosistem di sekitar sumber airnya, memastikan proses produksi secara higienis dan terjaga, dan memproses produk dengan seksama melalui sistem terintegrasi menyeluruh tanpa tersentuh tangan.
“Kami berupaya melakukan efisiensi operasional perusahaan, misalnya dengan terus menekan lepasan karbon dan mengurangi emisi gas rumah kaca, termasuk memanfaatkan energi terbarukan melalui PLTS Atap, menggunakan air secara efisien, hingga pengelolaan sampah,” paparnya.
Untuk memastikan kualitas dan kemurnian setiap produk, Krisvan menambahkan, salah satu acaranya adalah dengan proses pengecekan lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi. Setiap ssumber air juga telah melalui sembilan kriteria pemilihan, lima tahapan, serta minimal satu tahun penelitian.
“Sebagai implementasi dari komitmen kami terhadap perusahaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, operasional pabrik kami berfokus pada lima area, yaitu #BijakBerplastik (pengelolaan sampah), Efisiensi Air, Efisiensi Energi, Keberlanjutan bagi pada karyawan dan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Dia mengimbuhi, Pabrik AQUA Mekarsari juga telah menggunakan PLTS Atap sebagai sumber listrik dari energi terbarukan; yang dengan kapasitas sistem sebesar 2.112 kWp mampu menghasilkan listrik sebesar 2,3 GWh per tahun serta mengurangi emisi gas CO2 sebesar 1.916 ton per tahun.
“PLTS Atap ini sekarang menjadi salah satu yang terbesar di Jawa Barat yang diinisiasi industri,” lanjutnya.
Sumber Daya Air Terpadu
Sementara, terkait pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasional yang juga menjadi perhatian perusahaan, Head of Climate and Stewardship Danone Indonesia Ratih Anggraeni menjelaskan bahwa AQUA telah mengembangkan konservasi air di seluruh wilayah operasional perusahaan.
“Kami menggunakan pendekatan sumber daya air terpadu dari hulu ke hilir berbasis Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga kelestarian air dan ekosistem di sekitarnya tetap terjaga,” jelas perempuan berjilbab tersebut. “Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk dapat mencapai target positive water impact atau dapat mengembalikan air lebih banyak ke lingkungan dan masyarakat, dibandingkan dengan jumlah yang dimanfaatkan perusahaan.”
“Kami tentunya juga mendorong terbentuknya kolaborasi multipihak. Salah satunya melalui pengembangan Forum DAS, yang akan berperan untuk menjembatani pemangku kepentingan dari hulu ke hilir melalui inisiatif Pembayaran Jasa Lingkungan," imbuhnya.
Pabrik AQUA Mekarsari sejauh ini secara konsisten telah mengembangkan pelbagai program konservasi air, termasuk di dalamnya menanam lebih dari 460 ribu pohon dan membangun 706 sumur resapan untuk menjaga keberlanjutan air tanah, serta meningkatkan akses air bersih bagi lebih dari 25 ribu jiwa.
Baca Juga:
Menyapa Keluarga Pasijah, Sedekade Menjadi Yang Terakhir di Kampung Senik: Desa yang Hilang“Pabrik ini juga membangun pusat edukasi lingkungan di Gesa Girijaya, Sukabumi, sebagai bagian dari inisiatif pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi dan multipihak, yang juga menerapkan mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan yang memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat,” tandasnya.
Isu perubahan iklim bukanlah isapan jempol belaka. Maka, dengan terus berkomitmen terhadap keberlangsungan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, setidaknya AQUA telah mencoba mengurangi dampaknya dengan sebaik-baiknya. (Ads/Siti Khatijah/E03)