Inibaru.id – Selain Pekalongan, Yogyakarta juga dikenal sebagai Kota Batik. Motif batik di Kota Pelajar tersebut cukup khas dengan warna yang kalem, didominasi cokelat dan hitam, berbeda dengan Pekalongan yang cenderung "cetar". Nggak hanya kain, motif batik khas Yogyakarta juga dipakai dalam motif brownies. Hah, brownies?
Yap, berawal dari ide kreatif pasangan istri-suami Ani Kusumawati dan Slamet Saksono, kue brownies itu saat ini diproduksi di Pawon Kayu. Ani dan Slamet sempat berulang kali gagal sebelum akhirnya sukses mengeksekusi brownies batik.
Brownies unik tersebut dibanderol dengan harga Rp 60 ribu. Terdapas sekurangnya 10 motif batik yang bisa kamu pilih. Motif-motif itu sangat erat dengan batik Yogyakarta, di antaranya yang paling diminati adalah Kawung, Parang, Sidomukti, Sekar Jagat, dan Jarik Gendong.
Lantaran unik dan enak, peminat brownies nggak hanya datang dari Yogyakarta, lo, Millens. Ani bahkan mengaku pernah memperoleh pesanan untuk dibawa ke Belanda.
Ani dan brownies batik karyanya. (Tribunnews.com)
Butuh Waktu
Untuk membuat satu brownies batik, pada awal pembuatan Ani semembutuhkan waktu sekitar sejam. Namun, setelah berulang kali latihan, dia kini bisa menyelesaikan pesanan dalam waktu 30 menit saja.
Seperti ditulis Tribunnews.com, ide membuat brownies diakui Ani lahir dari menonton video di Youtube. Nah, karena pengin menciptakan brownies yang "beda", Ani dan sang suami pun kemudian menambahkan motif batik sebagai hiasan kue tersebut.
“Yang sulit itu, kan, menemukan komposisi adonan untuk batiknya supaya menempel di brownies,” tutur Ani.
Untuk mencicipi enaknya brownies buatan Pawon Kayu, kamu bisa membelinya di sekitar Kalasan, Sleman. Karena ini masih produk rumahan, jumlah produksinya pun terbatas. Jadi, mending pesan dulu sebelum membelinya! (IB15/E03)